Deng Ical bersama Cicu mengembalikan formulir penjaringan Balon Wali Kota di kantor DPD PDI Perjuangan Makassar
#

Peran Batu Putih Syndicate di Antara Kemungkinan Paket Cicu – Deng Ical

Minggu, 06 Agustus 2017 | 21:57 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com — Jaringan NasDem se-Kota Makassar all out dukung Andi Rachmatika Dewi maju di Pilwalkot Makassar. Cicu -sapaan akrab Rachmatika Dewi menjadi calon tunggal partai pemilik 5 kursi di DPRD Makassar itu.  

Tidak membuka penjaringan, adalah penegasan NasDem untuk mendorong kader. Selain itu, Cicu juga telah melakukan komunikasi lintas partai politik untuk menyukupkan 20 persen ambang batas minimal parlemen atau 10 kursi sebagai syarat untuk mengusung satu pasangan calon.

pt-vale-indonesia

Analis politik Unismuh Makassar, Andi Luhur Priyanto mengatakan, dukungan NasDem tentu menjadi modal awal bagi Cicu untuk membangun bargaining dengan partai politik lain. 

“Dukungan internal partai tentu hal yang positif di tengah fenomena kurangnya kepercayaan diri pimpinan partai lain untuk berkontestasi. Memang usaha keras untuk mencukupkan kursi dukungan partai yang ada. Terlebih ketika aransemen politik NasDem, misalnya, akan memaksa untuk menyesuaikan dengan format koalisi nasional,” kata Luhur saat dikonfirmasi Gosulsel.com, Minggu (06/08/2017).

Selain jejaring infrastruktur partai Nasdem, Cicu juga memiliki jejaring politik keluarga dari simpul Batu Putih Syndicate yang terbiasa melakukan kerja – kerja elektoral secara ‘spartan’. Hanya memang ada dua figur representasi Batuh Putih Syndicate yang digadang – gadang akan bertarung di Pilwalkot Makassar mendatang, yakni Cicu dan Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal (Deng Ical).

Luhur menilai, Cicu tinggal penyesuaian pasangan saja, apakah cukup dirasakan dengan basis pemilih yang ada ataukah perlu memperluas dukungan dari segmen pemilih yang lain.

“Kalau dirasakan cukup dengan basis infrastruktur partai dan jejaring politik keluarga, maka potensi berpasangan dengan Deng Ichal sangat terbuka,” tutur Luhur. 

Hanya memang Cicu perlu memikirkan secara matang untuk menentukan pasangan calon. Hal ini tentu merujuk pada kekuatan infrastruktur partai dan kekuatan basis massa batuh Putih Syndicate. Menurut Luhur, apabila dirasakan perlu perluasan segmen pemilih dan basis dukungan, maka Cicu sangat prospektif berpasangan Munafri (Appi) ataukah dengan Ibrahim Saleh (eks Sekretaris kota Makassar). 

Selain itu, di beberapa kesempatan Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse (RMS) juga mengungkap keinginannya untuk mendorong Irman Yasin Limpo (None) berpasangan dengan Cicu.

Sebelumnya Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPD NasDem Makassar, Supratman menyatakan, seluruh kader NasDem se-Makassar secara penuh menginginkan Rachmatika untuk maju sebagai kontestan.

“Apalagi infrastruktur partai kami sudah bergerak dan jalan selama ini. Kami selalu menyosialisasikan ibu Cicu untuk maju sebagai 01,” terang Supratman, lewat keterangan tertulisnya.

Supratman yang ditanya perihal peluang Deng Ical – Cicu hanya menjawab secara diplomatis. Menurutnya semua bisa saja terjadi, sebelum ada pasangan calon yang mendaftar di KPU.

“Semua bisa saja terjadi, tapi untuk menentukan posisi 01 atau 02 tentu kita harus melakukan survei. Siapa yang memiliki elektabilitas tertinggi maka itu yang 01,” kata Supra.

Kendati begitu, dia mempertegas bahwa hingga saat ini Cicu masih optimis untuk bertarung di posisi 01 (calon Wali Kota). Hal ini bukan tanpa alasan, lantaran jaringan NasDem dan loyalis Cicu terus bekerja maksimal.

“Insya Allah, ibu Cicu akan menjadi catatan sejarah, Wali Kota perempuan pertama di Makassar,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Ketua Bappilu DPD NasDem Makassar, Mario David. Dia mengatakan, sepak terjang Cicu di kancah politik tidak dapat dipandang sebelah mata. Menjadi Wakil Ketua DPRD Sulsel dengan perolehan suara sekitar 25 ribu, menjadi modal penting Cicu maju sebagai bakal calon wali kota.

Apalagi, lanjutnya, Cicu dianggap sebagai representasi politisi dari kelompok perempuan dan anak muda. Hal itulah yang membuat para kader menilai Cicu patut beradu dengan figur-figur lainnya.

“Kalau soal rekomendasi dari partai, memang belum hingga saat ini. Kemungkinan rekomendasi itu turun dari DPP ‘last minute’. Karena Pilwalkot Makassar ini masih begitu dinamis. Yang terpenting, kader mau kalau Ibu Cicu memimpin Kota Makassar ke depan,” tutupnya.(*)

 


BACA JUGA