Pemukulan Mahasiswa UIN: Pelakunya Bukan Satpam, Begini Kronologisnya

Selasa, 10 Oktober 2017 | 11:32 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Afrilian Cahaya Putri - GoSulsel.com

Gowa,GoSulsel.com – Kisruh mengenai Aksi pemukulan Oknum Satuan Pengamanan (Satpam) terjadi di Kampus UIN Alauddin Makassar, Senin (9/10/2017) kemarin, menjadi viral di dunia maya.

Sejumlah Mahasiswa mengecam aksi pemukulan yang ternyata bermula karena masalah kran air di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) rusak, akibat Demonstrasi mahasiswa yang menuntut Wakil Dekan III lengser dari jabatannya.

Saat ditemui Go.Sulsel.com, oknum Satpan yang merupakan Koordinator Satpam UIN Alauddin Syarifuddin menekankan, bahwa tidak ada kontak fisik yang dilakukan.

“Saya tegaskan, tidak ada kontak fisik kepada mahasiswa itu, saya tidak mungkin memukul mahasiswa, sedangkan didepan saya ada guru besar UIN, meskipun tidak ada guru besar, saya tidak punya hak untuk memukul anak orang,” tegasnya saat ditemui di Gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar.

Syarifuddin mengungkapkan, bahwa dirinyalah yang menjadi korban amukan mahasiswa, dirinya di cekik dari belakang oleh oknum mahasiswa yang belum diketahui identitasnya.

“Saya berusaha menenangkan mereka, dan saya lihat ada kran air rusak akibat demo mereka, tiba-tiba saya dicekik dari belakang, saya kejar anak itu sampe dibelakang, setelah saya dapat, saya bawa ke WD III nya, sudah selesai, tidak ada kekerasan fisik disitu,” jelasnya.

Syarif juga menantang jika ada bukti fisik kekerasan yang ia lakukan, dia akan bawa anak tersebut ke rumah sakit bahkan ke kantor polisi untuk klarifikasi.

“Saya sempat menariknya karena saya mau tanya apa alasannya cekik saya dari belakang, tapi dia malah lari ke belakang Fakultas Dakwah,” tuturnya.

Lebih lanjut, kata Syarif, bahwa sejak awal pihaknya tidak menginginkan hal ini, mereka ingin adanya titik temu dari semua permasalahan yang terjadi di kampus.

Hal dibenarkan oleh Ketua HMJ Keperawatan Syahrul yang juga merupakan koodinator Mimbar, Memang awalnya bermula dari kran air yang bocor yang kemudian mahasiswa dituduh merusak kran tersebut.

“Staf fakultas turun dan menuduh kami yg merusak, kemudian dia pukul junior saya 2x di bagian kepala, dan sepengetahuan saya Satpam saat itu hanya sebagai pelerai Aksi pemukulan tersebut,” tegasnya saat ditemui di Sekretariat HMJ Keperawatan.(*)


BACA JUGA