Makassar, Gosulsel.com – Beberapa waktu lalu, bakal calon Gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo (IYL) membeberkan firasatnya jika Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel akan head to head bakal diikuti dua pasangan calon. Bahkan pada kegiatan Zikir Akbar dan Do’a bersama di Rumah Kita beberapa waktu lalu, mantan Bupati Gowa dua periode ini secara gamblang menyebut firasatnya akan head to head dengan Nurdin Abdullah.

Firasat Ichsan seolah gayung bersambut, belakangan Ketua Umum DPP Golkar, Setya Novanto resmi ditahan KPK perihal keterlibatannya atas dugaan kasus korupsi e-KTP. Kasus Setnov disusul dengan desakan kader Golkar untuk melakukan Munaslub, bahkan tidak sedikit meminta Nurdin Halid untuk mejadi pelasana tugas (Plt).

Ketua Golkar Sulsel, Nurdin Halid yang juga telah mempersiapkan diri bertarung di Pilgub terpaksa diperhadapkan pada dua pilihan. Apakah tetap bertarung di Pilgub Sulsel atau mempertahankan keutuhan partai. Lantas inikah yang menjadi firasat Ichsan ?

Ichsan yang dikonfirmasi saat memberikan keterangan pers usai membuka Rakor tim pemenagan IYL-Cakka mengatakan, firasatnya sama sekali tidak memiliki kaitan dengan kasus yang dialami Setnov.

“Saya punya perhitungan itu melalui firasat, jadi tidak ada kaitanya menghitung Setnov masuk penjara. Apalagi kalau pak novanto tabrak tiang listrik, itu tidak ada,” ungkap Ichsan di Hotel Clarion, Jln AP Pettarani, Makassar, Senin (20/11).

Ichsan menjelaskan, dirinya berfirasat ada dua kemungkinan, yakni karena adanya kemungkinan proyeksi terhadap hasil survei, sehingga tambah banyak calon menguntungkan pasangan IYL-Cakka untuk memenangkan Pilgub.

“Kalau itu terjadi, kemungkinan ada penggabungan dalam menit-menit terakhir,” tuturnya.(*)

---