Alumunus Zainuddin, Sekretaris KNPI Gowa

Aktivis KNPI Ingatkan Tim NA-ASS Tak Sebar Provokasi untuk Pencitraan

Kamis, 07 Desember 2017 | 11:46 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Gowa, GoSulsel.com – Aktivis Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Gowa mengingatkan kepada tim Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NAASS) untuk tidak mempolitisasi kejadian perkelahian di Biring Bulu, Gowa, Rabu (06/12/2017) malam.

Sekretaris KNPI Gowa, Alumnus Zainuddin mengatakan, informasi yang dihimpunnya soal insiden tersebut, murni perkelahian dan tak ada unsur politis atau faktor perbedaan sikap.

pt-vale-indonesia

“Kami ingatkan untuk tidak melakukan provokasi yang seolah-olah itu perkelahian antar pendukung. Ini sangat berbahaya kalau persoalan pribadi ditarik masuk ke politik untuk mengesankan diri teraniaya,” kata Alumnus, Kamis (07/12/2017).

Menurut dia, warga di Gowa sudah terbiasa dengan perbedaan pilihan. Sehingga jika ada pihak pihak yang mencoba mengkotak-kotakkan dengan menggiring isu murahan, maka hal itu tidak akan mempan.

“Silakan sosialisasi dan galang dukungan warga dengan cara cara yang elegant. Tapi kami ingatkan, jangan pernah coba-coba menebar provokasi atau memetakonflikkan warga yang tidak sesuai kenyataan di lapangan,” imbau mantan Ketua Umum HMI Cabang Gowa Raya.

Seperti yang termuat di salah satu media, tim NA-ASS mengaku diparangi oleh warga di Biring Bulu atau di sekitar perbatasan Gowa-Bantaeng. Dalam insiden itu ada yang mengaitkan jika pelaku adalah pendukung IYL.

Padahal perkelahian tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan politik, apalagi terkait dukung mendukung kandidat di Pilgub Sulsel. Murni, karena salah seorang warga, SL diduga dalam keadaan mabuk.

Di jalanan, SL dikabarkan menghadang warga di jalanan. Melihat itu, seorang warga datang untuk memberikan peringatan agar tidak menghadang pengguna jalan. Dari sinilah, cekcok mulut terjadi hingga SL disebut-sebut memukul seorang warga  hingga pingsan.

Beredar kabar, saat siuman, warga itu disebut-sebut tidak menerima perlakuan SL, dan langsung mencari pelaku. Saat menemukan SL, terjadilah pemarangan hingga membuat ada yang dilarikan ke rumah sakit. (*)


BACA JUGA