Koalisi KMP Terganggu di Sulsel Karena PDI Perjuangan?

Kamis, 28 Desember 2017 | 06:49 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar,GoSulsel.com – Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, Idris Manggabarani (IMB) mengaku, ada perubahan kontalasi usungan di Pilgub Sulsel 2018, untuk pasangan Nurdin  Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS).

Menurutnya ini adalah persoalan koalisi dimasing-masing DPP Partai. Bahkan dia tidak menampik, pengalihan arah dukungan  partainya bisa saja terjadi, tergantung masing-masing elite politik di pusat.

pt-vale-indonesia

“Ini konstalasi, konspirasi yang kita tau bagaimana maunya di atas, karena kita kan lokal di Sulsel. Oleh karenanya tidak menutup kemungkinan hal ini akan terjadi, masih butuh komunikasi intens di level nasional, bagaimana jadinya ini,” kata Idris, sapaan akrabnya saat ditemui usai menghadiri peletakan batu pertama pembangunan 1000 warung Gerindra di Sulsel, di Jln Pelita Raya, Makassar, pada Rabu (27/12/217).

Dia menjelaskan, sesungguhnya yang paling utama bagi Gerindra bukan karena siapa yang mendukung (partai koalisi). Tetapi tergantung dari komitmen pasangan calon yang akan diusung.

“Mampu tidak calon ini berkomitmen dengan partai,  kemudian yang kedua siapa partai-partai yang akan mendukung dia. Itu yang kedua. Tapi yang paling utama adalah komitmen yang akan diusung. Apakah dia mau berkomitmen dengan membesarkan, memenangkan usungan kami di 2019 (Pilpres). Nah itu yang utama dan disokong oleh tokoh-tokoh kita di Sulsel. Saya kira itu akan terjadi,” papar IMB, akronim namanya.

Bahkan dia sempat menyentil kubu Koalisi Merah Putih (KMP) di masing-masing DPP Partai, yakni koalisi PAN, PKS dan Gerindra. Alasannya, berkoalisi dengan partai yang relatif akan menjadi lawan di Pilpres mendatang, kemudian usungan lebih condong ke partai lain (lawan), maka sama halnya dirinya memberikan amunisi kekuatan kepada lawan untuk menjadi “senjata” pada Pilpres 2019 mendatang.

Dia pun tidak ingin terlalu dini memastikan apakah Gerindra yang akan keluar dari NA-ASS atau partai lain. Untuk diketahui, koalisi KMP, yakni PAN, PKS dan Gerindra kompak mendukung NA-ASS. Selain koalisi KMP, partai PDI Perjuangan turut mendukung paslon yang menggunakan tagline “Prof Andalan” itu.

“Saya tidak bisa pastikan, yang mana saja pindah, apakah partai lain, mungkin saja Grindra tidak, tapi bisa saja partai lain yang keluar dari situ. Jadi selalu konotasinya Gerindra yang keluar dari calon sehingga menyebabkan tidak bersatu. Mungkin bukan saja Gerindra tetap tetapi ada, partai lain yang akan tergeser dari itu,” tandasnya.(*)


BACA JUGA