Meski Meningkat, Kesadaran Masyarakat Sulsel Terhadap Produk Asuransi Masih Minim

Jumat, 06 April 2018 | 09:46 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Kinerja asuransi jiwa di Indonesia meningkat 21,7% di tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat, di tahun 2016 sebesar Rp208,5 triliun naik Rp254,2 triliun di 2017.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Andi Anwar, saat ditemui beberapa waktu lalu.

“Ini menunjukkan indikasi bisnis asuransi bertumbuh selalu dua digit tiap tahun,” ujarnya.

Pendapatan premi meningkat 17%. Tak hanya itu, jumlah klaim dan pemegang polis juga mengalami kenaikan.

“Peningkatan pendapatan premi korelasi dengan banyaknya klaim yang terbayar. Realisasi janji-janji yang dilakukan perusahaan asuransi ke nasabahnya terwujud jadi kepercayaan nasabah meningkat,” jelasnya.

Dipaparkannya, total agen asuransi meningkat signifikan pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2016. Peningkatannya mencapai 7,6% yaitu dari 543.150 agen menjadi 584.469 agen.

“Ini yg berkontribusi pada meningkatnya premi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulampua menjelaskan, tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat Sulsel terhadap produk asuransi masih minim bahkan hanya 15-16%.

“Untuk meningkatkan penertrasi asuransi diperlukan sosialisasi dan edukasi,” tuturnya.

Menurutnya, rendahnya pemahaman masyarakat akan manfaat asuransi disebabkan karena selama ini masih banyak yang beranggapan jika asuransi mahal dan dengan membeli asuransi berarti mereka kehilangan uang.

“Lebih penting lagi bagaimana menyadarkan masyarakat kalau beli asuransi itu bukan berarti uang hilang, beli premi asuransi adalah mengalihkan sebagian resiko yang mungkin akan muncul,” tukasnya.(*)

pt-vale-indonesia


BACA JUGA