Transaksi UPTD Bank Sampah Makassar 2017 Capai Rp2,9 M

Rabu, 18 April 2018 | 09:45 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

LMakassar, Gosulsel.com – Hasil transaksi Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Bank Sampah Kota Makassar tahun 2017 mencapai Rp 2,9 miliar. Angka tersebut merupakan nilai yang dibayarkan kepada masyarakat dengan jumlah sampah anorganik yang terkumpul sebanyak 1,2 juta kg.

“Di 2017 dana yang beredar di masyarakat Rp 2,9 miliar. Itu yang dinikmati oleh masyarakat,” ujar Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia Sahar Ridwan.

Dijelaskannya, pemilahan sampah organik dan anorganik sangat penting untuk dilakukan. Sampah dapat dikurangi dari sumbernya dengan mengolah sampah organik menjadi kompos dan anorganik diolah di bank sampah pusat agar bernilai ekonomi.

“Sampah yang bernilai ekonomi dikumpul di bank sampah. Pemerintah lalu membeli sampah itu jadi masyarakat bisa menyimpan hasilnya melalui Tabungan Bank Sampah Anak Lorong (Tangkasa’rong),” jelasnya.

Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Makassar Ayyub Salahuddin mengatakan, pemerintah kota (Pemkot) Makassar menganggarkan Rp 3-4 miliar dalam satu tahun anggaran untuk membeli sampah yang terpilah, yang tidak bisa diolah oleh Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Jika masyarakat sudah mengumpulkan sampahnya, pemerintah lalu membeli. Disamping itu, kepentingan pemerintah juga terpenuhi yaitu menciptakan lingkungan hidup yang bersih,” paparnya.

Lanjutnya, volume sampah yang masuk ke TPA mencapai 800 ton perhari, 30% dari sampah tersebut yang dipilah. Sampah anorganik yang bisa diolah akan di bawa ke bank sampah.

“Setelah kita membeli di bank sampah, lalu dijual kembali kepada vendor. Vendor ini yang membawa ke pabrik-pabrik yang mungkin masih ada di Surabaya. Kedepan diharapkan ada investor yang tak lagi jauh-jauh, kita olah saja di Sulsel di Makassar sehingga tidak lagi mengirim melalui vendor,” pungkasnya.(*)

pt-vale-indonesia


BACA JUGA