Waktu NA habis. Host kembali memberikan kesempatan kepada Ichsan Yasin Limpo untuk menanggapi balik. Lagi-lagi dengan gaya bercanda dan senyum khasnya, Ichsan Yasin Limpo melayangkan “sanggahan mematikan”.

“Justru itu mau pejelasan dari bapak. Karena kontradiktif apa yang ada dari data dan fakta,” kata Ichsan menanggapi klaim NA terhadap rakyat.

Ichsan bahkan merinci soal angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Gowa dan Banteng. Meski dia mengetahui, bahwa Gowa tidak selayaknya dibandingkan dengan Bantaeng, pasalnya penduduk Gowa jauh lebih banyak dengan yang ada di Bantaeng.

Artinya, tingkat kesusahan memimpin Gowa jauh lebih tinggi dari Banteng. Akan tetapi Ichsan selama dua periode mampu menekan angka kemiskinan. Berbeda dengan Bantaeng, yang sesuai data malah anjlok.

“Bahwa duku bapak terendah bahwa berada nomor 6 tahun 2005. Semenjak memimpin malah naik di angka 14. Bahkan Gowa yang turun ke nomor 7,” kata Ichsan.

“Apa kendala sebenarnya sehingga naik ke 14. Supaya kita bisa belajar dari kendalanya,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, NA langsung mengaku bingung. Lagi-lagi NA mengklaim penilaian rakyat yang pernah dipimpinnya.

“Jadi kalau kita di Bantaeng. Jujur saja, saya juga bigung datanya seperti ini. Tapi tingkat kepuasan masyarakat tinggi,” ucap dia.

“Kita bisa lihat hasil-hasul pertanian kita. Makanya data tentang itu harus kita evaluasi kembali,” tandasnya.(*)

---