Gowa, Gosulsel.com – Akhir 2018 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa membuka pendaftaran dosen Universitas Syekh Yusuf. Ini dilakukan sembari menunggu proses pembangunan gedung Perguruan Tinggi (PT) yang rencananya rampung 2019. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Gowa, Dr Salam saat ditemui, Jumat (4/5/2018).

Dalam penerimaan dosen Universitas Syekh Yusuf, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yakni, harus memiliki bukti fisik berupa surat pernyataan masuk menjadi dosen dan disertai foto copy ijazah S2, mengingat syarat dosen harus lulusan Magister (S2).

“Beberapa fakultas pun akan dibuka, diantaranya Ilmu Kesehatan, disini ada fisioterapi, keperawatan, dan ada juga Fakultas Kelautan dan Perkapalan, prodinya adalah pertambangan dan perkapalan, kemudian Fakultas Ilmu Hukum juga ada, dan Fakultas Teknologi Pertanian, beda dengan Unhas yang Fakultas Pertanian, kalau kita Teknologi,” jelas Salam.

Lanjutnya, salam mengatakan, dari Tiga Fakuktas ini ada Sembilan program studi yang akan diusulkan, dengan syarat setiap program studi harus memiliki rekening dengan saldo Rp 512 juta perprodi.

“Pak Bupati bilang InshaAllah, karena itu syarat administrasi, termasuk tadi peenyataan dosen,”

Setiap program studi dibutuhkan minimal Enam dosen, jika Sembilan Program Studi, maka keseluruhan dibutuhkan 54 dosen.

“Jadi kami akan mencari minimal 54 dosen, tapi yang bergelar Magister,” tuturnya.

Lebih jauh, Dr Salam menjelaskan, saat ini pihaknya membutuhkan dosen sebanyak 54 orang, selain itu, salam mengatakan pihaknya juga membutuhkan dekan hingga ketua prodi.

Artinya, pada tahun 2019 khusus pendirian perguruan tinggi ini tidak kurang dari 100 tenaga kerja profesional untuk bisa direkrut sebagai Dosen Universitas Syekh Yusuf.

“Dan pak Bupati memprioritaskan anak-anak terbaik dari Gowa untuk menjadi dosen disana, siapa tahu ada yang sudah S2 teknologi kelautan dan mau jadi dosen silahkan, tapi baru calon dosen, karena saya masih mengingat tahun lalu, pak punggawa menjadi ketua yayasan, beliau akan turun langsung melakukan tes wawancara kepada calon dosen,” tambahnya.

Secara administrasi pihaknya sudah siap, dan saat ini tersisa izin lahan, dan diusahakan 2019 akan dibuka pendaftaran mahasiswa. Mengingat pembangunan gedung yang tidak gampang.

Paling tidak, Salam mengatakan, pihaknya akan mengambil upaya untuk menyewa atau menggunakan gedung pemerintah yang ada.

“Katakanlah seperti gedung SMK disebelah, tidak boleh disewa, yang bisa dilakukan adalah meminjam, kecuali gedung Guppi yang mereupakan aset Pemprov bisa disewa,” tutup salam.(*)

 

---