Direktur Lensa Cendekia Indonesia, Zulfahmi.
#

Rumah Produktif IYL-Cakka Dinilai Solusi Tepat Hadapi Ancaman di Sulsel

Kamis, 21 Juni 2018 | 14:19 Wita - Editor: adyn - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – Program Rumah Produktif yang dicanangkan pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) dinilai paling tepat untuk Sulawesi Selatan bahkan Indonesia secara umum ke depan. Hal ini dikatakan oleh aktivis pendidikan dan sosial Sulawesi Selatan, Direktur Lensa Cendekia Indonesia, Zulfahmi menanggapi ancaman bonus demografi yang diprediksi tahun 2030.

Ancaman bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usia produktif lebih besar. Praktis usia produktif ini membutuhkan lapangan kerja.

pt-vale-indonesia

“Sampai hari ini, program Rumah produktif IYL-Cakka memang menjadi satu-satunya program berbasis lapangan kerja yang penjelasanya sangat detil dan bisa diterima akal sehat. Saya kira ini adalah solusi ancamam bonus demografi,” kata Fahmi, sapaan akrab Zulfahmi, Kamis (21/6/2018).

Dia mengatakan, saat ini saja angka pengangguran di sebagian daerah menjadi masalah krusial. Ditambah lagi, lanjut Fahmi, persaingan tenaga kerja asing yang makin bebas masuk ke Indonesia.

Atas dasar itu, lanjut dia, sehingga Program Rumah Produktif dinilai paling tepat untuk menyelamatkan Sulsel dari ancamam bonus demografi. Dijelaskannya, pendampingan pelaku Industri berbasis desa yang dipusatkan di setiap Kecamatan adalah langkah tepat untuk ancaman bonus demografi.

“Andaikan alat misalnya, ini multi fungsi. Karena sudah pasti adalah bentuk antisipasi bonus demografi. Di sisi lain, melalui program ini, sehingga pemanfaatan Sumber Daya Alam akan lebih proporsial. Pasti, Sumber Daya Alam kita akan termanfaatkan. Di lain hal juga, membantu ekonomi kerakyatan,” tuturnya.

Masih lanjut Fahmi, dari penjelasan dan sosialisasi yang dia dengar, di Rumah Produktif juga akan ada investasi kecerdasan otak. Sehinggal, lanjutnya, ini sangat seirama dengan program pendidikan berkualitas tanpa biaya tanpa pungutan.

“Di sini kita lihat bahwa program ini perencanaanya sangat matang,” tandasnya.(*)


BACA JUGA