Butuh Cepat, Stadion Barombong Makan Rp235 M Tahun 2019
MAKASSAR, GO CAKRAWALA– Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tetap optimis bisa menyelesaikan Stadion Barombong menggunakan anggaran pemerintah. Meski kondisi keuangan daerah dan pusat belum mendukung, Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel tetap berusaha mengusulkan anggaran untuk penyelesaian.
Hasil revisi Desain Engineering Design (DED) tahun 2017 lalu dibutuhkan anggaran sebesar Rp565,72 miliar untuk menyelesaikan stadion internasional berkapasitas 45 ribu kursi ini. Sejak tahun 2011 sampai 2018 total anggaran yang sudah terpakai sebanyak Rp266,85 miliar.
Menurut Sri Endang, tahun ini pada awalnya ada dana APBN sebesar Rp 9 miliar lebih untuk renovasi lapangan. Tapi setelah dicek, anggaran mengalami rasionalisasi karena fokus pemerintah pusat pada Asian Games 2018.
“Jadi, bukan membatalkan anggaran tapi revisi. Kami harap, kekurangan anggaran ini akan bisa diatasi dengan sharing budget antara APBD dan APBN sebesar Rp 124 miliar APBD, dan Rp 110 miliar APBN, sehingga bisa menutupi,” ujarnya.
Ia membeberkan, jika dibandingkan dengan stadion lain di Indonesia yang anggarannya triliunan, pembangunan Stadion Barombong relatif murah, hanya sekitar Rp 500 miliar. Terkait pengawasan, pembangunan stadion ini dikawal oleh TP4D, Inspektorat, tim ahli, dan pendamping teknis.
“Soal kemungkinan keterlibatan pihak swasta, tentunya ada aturan main. Sebenarnya, sudah ada BUMN yang menemui, tapi dengan persyaratan kepala daerah harus memiliki masa tugas tiga tahun lagi,” ungkapnya.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga selaku PPTK Stadion Barombong, Muhlis Malajareng menambahkan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan plafon, lantai, sanitary, fitting dan fitment, serta pekerjaan luar meliputi jalan keliling stadion, tempat parkir, dan lainnya.
Untuk tahun ini, pihaknya fokus menyelesaikan pengerjaan atap Stadion. Di mana rangka atap sementara dalam tahap perakitan, dijadwalkan akhir Agustus semua rangka sudah terpasang.
“Progresnya pemasangan sekarang sudah mencapai 18 persen, kita target November sudah terpasang 60 segmen untuk atapnya. Sehingga kita bisa selesaikan target yang ada di RPJMD 2013-2018 untuk keseluruhan fisik stadion,” tambahnya.
Soal lahan, Muhlis menyebutkan masih dalam proses di Badan Pertanahan Nasional (BPN). Terutama untuk lahan yang diserahkan oleh PT GMTD untuk pembangunan kawasan Barombong.
“Untuk kawasan kita butuh 11 hektar. Dari GMTD itu sudah diserahkan 3,35 hektar dan menyusul 5 hektar untuk lahan parkir yang dipindahkan ke bagian belakang atau dekat pantai. Setelah ini rampung, baru kita ajukan proses penerbitan sertifikat secara keseluruhan,” jelasnya.
Terkait anggaran di APBD perubahan, Pj Sekretaris Daerah Sulsel Tautoto Tanaranggina memastikan tak akan ada. Pasalnya kondisi keuangan daerah tak memungkinkan untuk melakukan penambahan anggaran.
“Yang mungkin ada hanya pergeseran, kalau anggaran mau ditambah sudah tak mungkin. Kecuali kalau pendapatan kita mengalami peningkatan, tapi kondisi sekarang tidak memungkinkan,” pungkasnya. (*)