Impor Perdana Jagung Berdayakan Masyarakat di Tiga Kabupaten

Rabu, 03 Oktober 2018 | 21:16 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Ryan Saputra - Gosulsel.com

Gowa, GoSulsel.com — PT Surya Pangan Indonesia, menargetkan penyerapan jagung petani hingga 36.000 ton setiap tahunnya. Jagung ini diambil dari petani di tiga kabupaten binaan, masing-masing Kabupaten Gowa, Takalar hingga Jeneponto.

Direktur PT Surya Pangan Indonesia Idham Halid mengatakan, saat ini pihaknya sudah memasarkan 10.000 ton jagung, sejak beroperasinya pabrik yang dikelola oleh badan usaha milik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar sejak 8 bulan lalu.

pt-vale-indonesia

“Kapasitas mesin kami 100 ton perhari, itu berarti dalam 1 bulan 3.000 ton dan 1 tahun 36.000 ton. Dengan serapan ini kita mampu menghasilkan hingga Rp160 miliar per tahunnya,” ungkapnya saat pengiriman perdana jagung industri PT Surya Pangan Indonesia di Kecamatan Bajeng, Rabu (3/10/2018).

Dia mengatakan, untuk pemasaran sendiri, produksi jagung olahan yang dihasilkannya sudah mampu menembus pasar luar negeri hingga ke Filipina selain ditujukan untuk pabrik pakan di beberapa kota besar di Indonesia.

Karena itu, dia berharap petani dapat meningkatkan kapasitas produksinya.  Apalagi telah dilakukan perjanjian kerjasama dengan PT Tiara Mankasti Nusantara sebagai pemegang ekspor jagung di Indonesia, sehingga tidak ada kendala dalam hal pemasaran.

“Terkait hargapun yang diberikan adalah harga bersaing sesuai dengan harga pasar. Sehingga tidak merugikan petani,” ujarnya.

Rektor Unismuh Makassar Abdul Rahman Rahim mengatakan, pendirian pabrik ini merupakan salah satu target Unismuh untuk menuju kemandirian.

Selain itu, ini akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Sehingga dia menginginkan petani menjual jagungnya ke pabrik ini, dan bisa disinergikan dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

“Harapan kita ada dukungan dari Pemkab Gowa yang mendukung program kami dan bersinergi dalam pengembangan budidaya jagung,” ujarnya.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, dengan berdirinya pabrik di desa Doja ini, bukan hanya menjadi kebahagiaan bagi Unismuh, tapi juga menjadi kebahagian Pemkab Gowa dan masyarakat, khususnya masyarakat petani jagung di daerah ini.

Menurut Adnan, dengan hadirnya pabrik tersebut, akselerasi ekonomi di Bajeng dapat berjalan dengan baik, yang berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat di Gowa

Dia juga meminta agar pabrik ini bukan hanya meraih keuntungan, sesuai dengan tri darma universitas yakni melakukan pengabdian. Salah satunya melakukan research dan pendampingan agar jagung yang dihasilkan petani sesuai dengan kondisi kabupaten Gowa.

“Mudah-mudahan Unismuh mau mengirim kembali mahasiswa untuk ber KKN yang bisa memberi edukasi ke petani agar jagungnya bisa memenuhi standar pabrikan dan sesuai pasar, sehingga daya beli meningkat,” ucapnya.

Dia juga berpesan agar memberdayakan sumber daya lokal di pabrik itu, agar berkontribusi pada penurunan kemiskinan dan pengangguran di daerah ini.(*)


BACA JUGA