DPRD Sulsel Minta RPJMD Rampung Sebelum 2019

Rabu, 17 Oktober 2018 | 18:29 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

Makassar, GoSulsel.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus menyusun Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023. Saat ini memasuki penyusunan rancangan awal RPJMD yang ditandai dengan Forum Konsultasi Publik di Ruang Pola Kantor Gubernur, Rabu (17/10/2018). 

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulsel, Fachruddin Rangga memberikan apresiasi atas upaya penyusunan RPJMD yang dilakukan Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah. Kendati demikian proses pengesahan RPJMD ini melalui Peraturan Daerah (Perda) diminta selesai sebelum tahun 2019 mendatang. 

“Kita berharap sebelum masuk 2019 sudah selesai, dengan waktu dua bulan ini dimaksimalkan, apalagi banyak tim ahli akan mudah. Apalagi APBD 2019 ini sudah harus mengacu ke RPJMD, minimal draftnya sudah harus dikirim ke DPRD,” katanya. 

Terkait penyusunan RPJMD 2018-2023, legislator Partai Golkar mengingatkan NA agar tak asal membuat program atau kebijakan. Sebab Pemprov memiliki batas, jangan sampai mengambil kewenangan pemerintah pusat atau kabupaten-kota. 

“Sangat bagus sebenarnya, misalnya mendorong infrastruktur sampai ke desa. Hanya saja saya tegaskan ini perlu penguatan ke pemerintah pusat, karena kewenangan terbatas ada hal yang Pemprov tak bisa masuk mengeluarkan anggaran,” ungkapnya. 

Karena itu dirinya meminta ke Pemprov Sulsel untuk melakukan koordinasi dan meminta petunjuk Pemerintah Pusat. Terutama beberapa kegiatan yang rencananya akan dilakukan sampai tingkat desa. 

Sementara itu, Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah memaparkan beberapa bidang sektor dan tantanganya. Ia ingin bahwa produk unggulan Sulsel untuk bisa dibangkitkan kembali. Seperti jeruk Selayar, udang sitto (windu) dan ulat sutera murbei. Demikian juga dengan peningkatan produksi coklat dan kopi.

“Mari kita kembali membuat gerakan untuk mengembalikan kejayaan coklat Sulawesi-Selatan. Ini gerakan bukan proyek pengembangan coklat,” kata Nurdin Abdullah. 

Imbuhnya, dengan gerakan maka sumber daya manusia akan disiapkan, termasuk kesejahteraan dan peningkatan keahlian petani. Selain itu juga membahas soal pengembangan infrastruktur serta pengembangan teknologi. 

“Kita ingin ada gerakan mengembalikan kejayaan coklat kita mulai bagaimana mempersiapkan teknologi dan manusianya. Kopi juga dengan kejayaan Sulsel, apa yang dilakukan adalah peremajaan.

Untuk akses jalan, akan diselesaikan termasuk membuat jalan atau membuat jalan kompas seperti dari Larompong (Luwu) tembus Tanru Tedong (Sidrap) memperpendek jarak menjadi 31 Km. 

“Kita menyelesaikan akses jalan dan ada beberapa jalan coba kita kompas memperpendek jarak,” sebutnya.(*)


BACA JUGA