Corteva Agriscience Luncurkan Jagung P 36 Bekisar

Kamis, 08 November 2018 | 14:48 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Rusli - GoCakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Corteva Agriscience, Divisi Pertanian dari DowDuPont sebuah perusahaan multinational hasil merger global raksasa kimia Dow Chemical Co dengan DuPont Inc. berhasil menciptakan benih jagung hibrida revolusioner terbaru diberi label P36 Bekisar.

Peluncuran benih jagung hibrida P36 Bekisar ini menjawab harapan petani Indonesia yang menginginkan hasil panen lebih tinggi karena dapat ditanam lebih rapat sehingga populasi lebih banyak hasil panen lebih banyak, tongkol yang besar dan panjang serta tahan serangan bulai yang menjadi momok petani selama ini.

pt-vale-indonesia

Menurut Benny Sugiharto Managing Director PT DuPont Indonesia menyatakan bahwa budidaya jagung di Indonesia mengalami perkembangan pesat karena dukungan kebijakan Pemerintah yang menempatkan komoditas jagung menjadi komoditas strategis selain padi.

Untuk mempercepat produksi Nasional atas komoditas jagung di Indonesia, Pemerintah mencanangkan UPSUS Pajale (Upaya Khusus Padi-Jagung-Kedele) sebagai program akseleratif agar Indonesia segera mencapai target swasembada jagung dan padi dalam waktu relatif singkat.

Sebagai produsen benih jagung terkemuka dunia merek Pioneer, sambungnya, tentu kami sangat mendukung upaya mensukseskan UPSUS PAJALE yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia.

“Oleh karenanya, Corteva Agriscience™ Indonesia yang dikenal dengan budaya riset dan sains-nya berupaya mendapatkan benih jagung berkualitas yang benar-benar dibutuhkan petani. Jagung Hibrida P36 Bekisar ini merupakan hasil riset terkini dimana petani mendapatkan hasil lebih tinggi juga sanggup menangkal serangan bulai yang meresahkan itu,” tandasnya.

P36 Bekisar memiliki potensi hasil hingga 13 MT/Ha karena dapat ditanam pada populasi rapat sampai dengan 100.000 tanaman per hektar.

Dengan luasan lahan yang sama, petani dapat menambah populasi tanaman sehingga meningkatkan potensi hasil sampai dengan 15 persen.

Secara morfologi tanaman P36 Bekisar tumbuh seragam, batang dan daun tetap segar, tongkol besar dan panjang, warna biji merah cerah, dapat dipanen umur 90 hari dan yang terpenting toleran terhadap serangan penyakit bulai.

Hal lain yang dinantikan petani adalah varietas ini tahan terhadap penyakit bulai. Dalam banyak kasus, di Jawa saja, kerab terjadi serangan bulai yang disebabkan oleh jamur jenis Peronosclerospora maydis.

Ancaman jamur dapat melumpuhkan produksi jagung 50-70%. Jagung hibrida P36 Bekisar merupakan kelanjutan dari varietas tahan bulai P35 Banteng yang diluncurkan tahun 2014.

Peluncuran produk baru ini merupakan bukti bahwa Corteva Agriscience™ selalu berinovasi untuk menciptakan varietas benih jagung berkualitas yang dibutuhkan petani.

Benih Jagung Hibrida P36 Bekisar merupakan benih jagung hibrida pertama yang diluncurkan oleh Corteva Agriscience™ sebuah perusahaan yang dibentuk pasca bergabungnya dua perusahaan Dow dan DuPont. Corteva Agriscience™ merupakan divisi pertanian dari DowDuPont, yang berasal dari gabungan tiga bisnis utama Dow dan DuPont, yaitu Dow Agroscience, DuPont Crop Protection, dan DuPont Pioneer.

Dengan bergabungnya tiga bidang bisnis pertanian ini, Corteva Agriscience™ di masa depan akan berdiri sendiri menjadi perusahaan yang khusus bergerak di bidang pertanian, menyediakan petani berbagai solusi dari produk perlindungan tanaman, benih hibrida, dan lain sebagainya.(*)


BACA JUGA