#

Uniknya Tradisi Maudu’ Jolloro’ Rammang-Rammang

Sabtu, 24 November 2018 | 14:36 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAROS,GOSULSEL.COM — Ada puluhan unit perahu digunakan oleh warga bersama wisatawan mengarak ratusan paket makanan. Makanan yang telah dikemas dalam ember plastik dan penuh hiasan itu kemudian diarak sepanjang sungai.

Pemandangan itu adalah tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang digelar di kawasan objek wisata karst Rammang-Rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Sabtu (24/11/2018).

Dari kebanyakan tradisi masyarakat pada umumnya, tradisi disini sedikit digelar berbeda. Paket makanan yang dikemas dan penuh dengan aneka hiasan ini tidak untuk dibawa ke Mesjid, melainkan diarak sepanjang bantaran sungai yang menjadi salah satu objek wisata dikawasan ini.

Ketua kelompok sadar wisata Rammang-Rammang Muhammad Ikhwan, mengatakan, selain dari pada bentuk kecintaan terhadap momentum kelahiran Nabi ini, juga sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Tuhan, karena sungai ini menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat selama ini.

“Syukur Allhamdulillah, selama ini sungai pute menjadi salah satu tempat pencaharian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Hari ini, kita merayakan bentuk kesyukuran tersebut dengan menikmati bersama makanan dan telur hias dengan warga, wisatawan dan semua yang hadir,” katanya.

Masyarakat setempat pun memberi nama tradisi ini sebagai “Maudu’ Jolloro’ “, yang masih tetap lestari sampai saat sekarang ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maros Kamaluddin Nur, mengatakan bahwa tradisi Maulid ini menjadi keunikan warga setempat yang tentunya menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.

“Ini yang unik dari masyarakat kawasan wisata karst Rammang-Rammang, ditempat lain mungkin sudah modern, tanpa telur hias dan sebagainya. Tapi disini, makanan dibungkus dengan menggunakan daun nipa, dibungkus daun pisang dan telur dihiasi,” ujarnya.

Lanjut Kamaluddin bahwa perayaan Maulid Nabi ini telah menjadi tradisi yang setiap tahun rutin digelar masyarakat sekitar.

“Ini juga menjadi salah satu wisata religi yang ada di Kabupaten Maros, yang sekali setahun dilaksanakan,” tutupnya.(*)


BACA JUGA