Jenazah M Agus, Warga Gowa Korban KKSB di Papua usai diidentifikasi di Bandara Timika/IST

Akhir Petualangan Rantau M Agus, Warga Gowa Korban Kekejaman KKSB di Nduga Papua

Jumat, 07 Desember 2018 | 12:18 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Ryan Saputra - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — M. Agus warga Dusun Botong II, Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, Gowa merupakan seorang perantau ulung. Sebelum menjadi pekerja jembatan Kali Aurak – Kali Yigi di Kabupaten Nduga, Papua, Agus juga pernah mengadu nasib di Negeri Jiran Malaysia selama dua tahun.

Agus adalah anak sulung dari empat bersaudara. Sejatinya pada desember ini, Agus hendak pulang menemui keluarga setelah tiga belas bulan mencari nafkah di tanah Papua.

Anak muda kelahiran 14 Agustus 1993 ini telah lama menjadi tulang punggung keluarga. Sebab ayahnya telah meninggal sejak Agus masih berusia 9 tahun. Dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan adik-adik dan ibunya.

Tak ada yang menyangka, petualangan rantau Agus harus berakhir di moncong senjata KKSB di Papua. Kabar menyesakkan itu sampai di telinga Hasnawati Daeng Lenteng, ibunda Agus pada Minggu (2/12/2018). Berhari-hari, ibu dan seluruh keluarga Agus tidak ingin begitu saja percaya kabar tersebut.

Hasmawati, Ibu M. Agus

Hingga Kamis (6/12/2018) malam, Hasnawati masih berharap dan terus berdo’a agar anak tersayangnya itu tidak menjadi korban keganasan KKSB di Papua. Hasnawati Daeng Lenteng bahkan memilih menyangsikan ucapan Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga yang datang ke rumah Hasnawati pada Kamis pagi, untuk menyampaikan secara langsung kepastian kabar meninggalnya Agus.

Hasnawati yakin Agus segera pulang untuk menunaikan janji menemuinya, mengobati rindu yang diucapkan puteranya itu di ujung telepon pada pertengahan november lalu.

Halaman:

BACA JUGA