#Menuju Parlemen 2019
Dua Pemilik Suara Terbanyak Tidak Ikut Bertarung, Hanura Harus Bekerja Keras di Pileg 2019
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Partai Hanura harus bekerja keras jika ingin mempertahankan 5 kursinya di DPRD Kota Makassar. Dimana pada Pileg 2014 lalu, partai yang dibentuk Jendral Wiranto ini meraup 5 kursi, masing-masing satu kursi setiap Dapil.
Kenapa Hanura harus bekerja keras? Lantaran dua kadernya yang menjadi pemilik suara terbanyak di Dapilnya kini tidak lagi ikut memperkuat Hanura pada Pileg 2019.
Mustagfir Sabri, di PAW lantaran kasus korupsi hingga berujung dibalik jeruji besi. Sementara Andi Kadir pindah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua DPC Hanura Makassar, HM. Yunus HJ yang dikonfirmasi tidak menepis hal itu. Dia mengatakan sudah menginstruksikan kepada semua Caleg Hanura untuk bekerja keras.
Meski begitu, dia mengakui bahwa masing-masing PAW Mustagfir Sabri (Amirullah Jaya) dan Andi Takdir (Syamsul Alam) yang saat ini berstatus incumbent tentu memiliki kekuatan baru.
“Syamsul Alam kan hanya beda sedikit dengan Andi Takdir. Begitu juga Moses (Mustagfir Sabri) mungkin hanya beda 50 an suaranya dengan Amirullah Jaya,” kata Yunus, Jumat (14/12/2018).
Dia melanjutkan, status keduanya sebagai incumbent tentu memiliki potensi baru. Jika sisa masa jabatan itu dikelola dengan baik, dimana mampu meyakinkan tentang keberpihakannya kepada masyarakat, keduanya akan bisa meraup suara maksimal pada Pileg 2019.
“Sekarang ini sebenarnya incumbent punya potensi. Tentu mereka juga tidak mau kalah. Malah dia kelihatan lebih kencang dari saya. Jadi tidak ada yang pesimis,” tandasnya.(*)