Ilustrasi

Pemilu 2019, Peluang Penyelenggara Dongkrak Partisipasi Pemilih

Senin, 14 Januari 2019 | 12:42 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Meski demikian, Nursandy mengatakan hingga saat ini belum ada gambaran hasil survei yang merekam wajib pilih yang tidak menentukan pilihan.

Terpisah, Direktur Indeks Politica Indonesia (IPI), Suwadi Idris yang ditanya soal segmentasi pemilih yang cenderung Golput menyebutkan ada tiga segmentasi.

pt-vale-indonesia

“Yang cenderung golput itu. Pertama, kelompok ormas (organisasi masyarakat) yang idealis namun dari kelompok ormas-ormas minoritas. Kedua, kelompok pengusaha menengah ke atas. Ketiga, masyarakat pedalaman yang buta informasi tentang Pilpres dan Pileg,” kata Suwadi.

Dijelaskan Suwadi, tingkat partisipasi pemilih sangat tergantung pada sosialisasi oleh penyelengara, dan juga sangat tergantung sosialisasi para pasangan capres dan cawapres.

Dikatakan pula, Pemilu bersamaan memungkinkan partisipasi pemilih akan meningkat. Tergantung dari pihak penyelenggara mengelolah pesta demokrasi tahun ini.

“Namun kali ini karena bersamaan Pilpres dan Pileg jadi harusnya partisipasi pemilih kemungkinan akan lebih tinggi daripada saat Pilkada kemarin. Sebab di Pilpres dan Pileg, selain banyaknya caleg yang sosialisasi menggiring pemilih untuk memilih. Pelaksanaan Pilpres juga melibatkan media nasional, mulai TV dan dan lain-lain. Jadi sosialisasi ke pemilih lebih efektif,” ujarnya.

Meski demikian, dia mengakui belum ada gambatan perilaku pemilih yang merekam potensi golput dalam survei yang dia lakukan. Dia mengatakan, perilaku golput sudah bisa terekam pada awal Maret mendatang.

“Kepastiannya di riset bulan Maret awal. Nanti awal Maret tergambarkanmi jelas,” tandasnya.(*)

Halaman:

BACA JUGA