#Luwu
Segera Beroperasi, Taman Wisata Mangrove Pertama di Luwu
LUWU, GOSULSEL.COM — Taman Wisata Mangrove yang ada di Dusun Taddette, Desa Senga Selatan, Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu, dikabarkan akan segera beroperasi.
Sekretaris Desa Senga Selatan, Herni Suardi yang ditemui dikantornya Jumat (18/01/2019), mengatakan bahwa Taman Wisata Mangrove yang diklaim adalah pertama di Kabupaten Luwu ini tidak lama lagi akan diresmikan dan dibuka untuk umum.
“Sebentar lagi, Taman Wisata Mangrove ini insha Allah awal bulan depan sudah bisa difungsikan, dan kami buka untuk umum,” ungkapnya.
Salah satu Program Inovasi Desa dari Desa Senga Selatan ini, sebelumnya telah dipamerkan pada Bursa Inovasi Desa se-Kabupaten Luwu Akhir Tahun 2017 yang lalu.
Konsep Inovasi yang digagas oleh Abdul Samad, Kepala Desa yang baru-baru saja mundur untuk berlaga di Pemilu 2019, adalah berbentuk Wisata Mangrove yang dilengkapi dengan Taman Baca berbentuk Kapal Phinisi.
“Awalnya Program Inovasi desa kami ini, adalah Gagasan Pak Kades sewaktu masih menjabat, kami rencanakan akan bangun Taman Wisata Mangrove dan Taman Baca berbentuk Kapal Phinisi, namun karena cost terlalu tinggi jika dikerjakan sekaligus, untuk itu kami kerjakan bertahap, kami selesaikan satu per satu,” imbuhnya.
Taman Wisata Mangrove dengan lintasan jembatan kayu sepanjang 144 meter, berwarna warni, menambah kesan milenial dan sangat menarik sebagai tempat berswafoto (selfi), ditambah lagi hamparan Teluk Bone dan jajaran Pegunugan Latimojong dari kejauhan bisa jadi background yang menarik mata, dan menjadi pemandangan yang disajikan di tempat ini.
Sedikit gambaran lokasi Taman Wisata Mangrove Taddette ini tidak terlalu jauh dari Pelabuhan Taddette, dan kurang lebih hanya empat kilometer dari jalan poros utama.
Saat Gosulsel.com diajak ke lokasi, akses jalan sudah lumayan bagus, pelancong akan disuguhi pemandangan kawasan tambak/ empang penduduk hingga tiba ke lokasi wisata tersebut.
Taman Wisata Mangrove Taddette yang anggarannya bersumber dari Dana Desa ini, nantinya akan dikelola sepenuhnya oleh BUMDes Desa Senga Selatan.
“Nanti dilihat bagaimana perkembangannya, kemungkinan besar akan ditetapkan tarif atau biaya masuk, tapi harus dibuatkan Perdes dulu lah, jika nantinya ramai pengunjung akan bisa menjadi sumber pendapatan Desa Senga Selatan,” tutup Herni.(*)