Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, melepas peserta Jalan Sehat Gebyar Pendidikan, di Lapangan Hasanuddin, Makassar, Minggu (17/2/2019).

NA Minta Kaum Terdidik di Sulsel Tidak Golput

Minggu, 17 Februari 2019 | 15:13 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Jusrianto - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Gubernur Sulawesi Selatan Prof Nurdin Abdullah berpesan kepada ribuan peserta ‘Jalan Sehat Gebyar Pendidikan’ agar kaum terdidik di Makassar dan Sulsel ikut mengawal tahun politik dengan sebaik-baiknya demi menjaga keberlangsungan kepemimpinan nasional. Kaum terdidik juga diharap tidak mudah terprovokasi oleh fitnah dan ujaran kebencian yang begitu kencang di tahun politik ini.

“Para kaum terdidik di Makassar dan Sulsel harus ikut menjaga keberlangsungan kepemimpinan nasional yang selama ini begitu peduli terhadap pembangunan dunia pendidikan, baik secara sumber daya manusia maupun infrastrukturnya,” kata Gubernur Nurdin Abdullah (NA) saat berpidato mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, sesaat sebelum melepas peserta Jalan Sehat Gebyar Pendidikan, di Lapangan Hasanuddin, Makassar, Minggu (17/2/2019).

Gubernur NA juga berpesan agar kaum terdidik di Makassar dan Sulsel tidak mudah terprovokasi atas hoax, fitnah dan ujaran kebencian yang sekarang ini begitu kencang berhembus.

“Kita sudah punya pemimpin yang jujur, sederhana dan penuh perhatian kepada kita semua. Oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban kita semua ikut menjaga keberlangsungan kepemimpinan nasional dan keberlangsungan dunia pendidikan ke depan,” tegas Gubernur NA.

Gubernur NA juga berpesan agar seluruh kaum terdidik untuk tidak Golput. “Jangan golput satu suara Kita’ sangat menentukan bagi keberlangsungan kepemimpinan nasional yang kita sayangi,” katanya yang disambut tepuk tangan ribuan peserta jalan sehat.

Sementara itu, Mendikbud menyatakan bahwa selama empat tahun ini dunia pendidikan sudah semakin maju. Secara infrastruktur, banyak sekolah rusak yang sudah dibangun. Tak hanya itu, sebanyak 117 ribu guru sudah diangkat menjadi ASN di tahun 2018.

“Pada tahun terakhir jabatan ini, saya akan memenuhi janji memperbaiki masalah yang dihadapi para guru. Pada tahun 2019 ini, sebanyak 155 ribu guru honorer bakal diprioritaskan mengikuti program PPPK atau menjadi Pegawai Pemerintah melalui Perjanjian Kerja. Pendaftaran bakal dibuka bulan Feberuari ini. Program PPPK hanya untuk para guru honorer,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy.(*)