Salah satu penamiplan duet penyanyi indie di Musik Taman 2019, Sabtu (16/2/2019)

Sabtu-Minggu di Musik Taman 2019, Dengar Lagu Asyik Sambil Nenteng Jajanan Enak

Minggu, 17 Februari 2019 | 04:32 Wita - Editor: Irwan Idris - Fotografer: Indra Abriyanto - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM Musik Taman 2019 di Taman Pakui Sayang, Kompleks kantor Dinas Bina Marga Sulawesi Selatan, Jl AP Pettarani Makassar, dihelat selama dua hari, Sabtu-Minggu, 16-17 Februari 2019, mulai pukul 3 sore hingga pukul 11 malam.

2019 adalah tahun keempat event pariwisata ini digelar berturut-turut. Harus diakui, Musik Taman berhasil menempatkan diri sebagai salah satu event di Makassar yang selalu dinanti anak muda kota. Selain Makassar Culinary Night (MCN) dan tentu saja, pagelaran paling spektakuler, Makassar F8.

pt-vale-indonesia

Musik Taman, seperti tahun-tahun sebelumnya, dirancang sebagai pilihan alternatif masyarakat untuk menikmati akhir pekan dengan lantunan musik serta enaknya sajian bermacam kuliner hits. Kali ini, terdapat sekitar 40 lebih tenant yang siap menggoyang lidah pengunjung. Dari Avocado Kocok, Lime Squash, hingga Tahu Moo super pedas.

Seperti yang dikatakan Plt Kepala Bidang Promosi Pariwisata Disparekraf Kota Makassar, “Musik Taman hadir sebagai pilihan hiburan murah bagi masyarakat, dibanding ke mal,” tuturnya, Sabtu (16/2/2019) malam tadi.

Menikmati penganan-penganan murah nan enak itu makin asyik dengan ditemani lagu-lagu dari para band penampil. Meski disayangkan, suara bass dari alat musik drum elektrik terlampau deras hingga mengganggu keselarasan nada yang diterima telinga.

Malam mingguan di Musik Taman semestinya ramai dijejali pengunjung, namun hujan yang mengguyur Kota Makassar di Sabtu sore hingga sekitar pukul 9 malam dianggap sebagai penyebab kurangnya masyarakat yang datang. Padahal, deretan pengisi acara, termasuk pembawa acara atau master of ceremony (MC) telah disusun sebaik mungkin oleh penyelenggara, demi menarik perhatian dan menghibur pengunjung.

Bila membandingkan dari awal, sejak 2016 hingga 2018 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar selalu memilih Taman Macan di Jalan Sultan Hasanuddin sebagai tempat penyelenggaraan Musik Taman. Di Taman Macan, atmosfer taman lebih terasa dibanding tempat penyelenggaraan kali ini di Taman Pakui Sayang.

Beberapa aspek pelaksanaan Musik Taman 2019 pun terkesan luput dari pertimbangan penyelenggara. Pertama soal kondisi lalu lintas di menuju Taman Pakui Sayang, yaitu Jl AP Pettarani yang, kita ketahui bersama, butuh perjuangan panjang untuk melintasinya.

Kemudian genangan air akibat hujan membuat beberapa tenant kuliner yang berada di tengah venue event harus gigit jari tak dilirik pembeli. Sebabnya, tak ada langkah antisipasi pihak penyelenggara untuk menangani genangan air yang begitu menganggu. Padahal, kita ketahui bersama, bulan Februari masih terlampau ‘basah’ bila harus menggelar event luar ruang.

Jadwal pelaksanaan Musik Taman 2019 ini memang berbeda dengan tiga tahun sebelumnya, dimana pada 2016 kegiatan berlangsung di bulan Agustus, 2017 juga dihelat bulan Agustus, sementara pada tahun 2018 Musik Taman berlangsung di bulan Mei. Dimana pada bulan-bulan itu, tidak termasuk hitungan musim penghujan.

Terlepas dari itu, Musik Taman tetap harus diapresiasi sebagai pelopor pemanfaatan ruang publik untuk kegiatan-kegiatan positif dan berimplikasi ekonomis, khususnya bagi pegiat usaha kecil menengah (UKM) di Kota Makassar.(*)


BACA JUGA