MAROS, GOSULSEL.COM – Tensi politik jelang perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, makin memanas di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Khusus di Kabupaten Maros, persaingan para Calon Legislatif (Caleg) mulai tidak sehat.

Hal itu, dilihat dari banyaknya baliho Caleg yang dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Tentu saja, perilaku-perilaku oknum seperti ini bisa saja menjadi pemantik kegaduhan, Jumat (22/2/2019).

Perhelatan politik dalam bentuk pemilihan seperti yang akan dihelat pada 17 April mendatang, bukanlah hal yang baru. Dan setiap kali mendekati momentum tersebut, suhu politik selalu memanas.

Pengamat Politik Maros Muhammad Ansar, mengatakan bahwa masyarakat mesti diedukasi dengan pendidikan politik yang baik. Agar, menyambut pesta demokrasi dengan rasa suka cita.

“Mestinya kita beri pendidikan yang baik dan layak. Ulah oknum seperti ini sangat tidak sehat untuk masyarakat kita khususnya di Maros,” katanya.

Mantan aktivis mahasiswa itu juga mengatakan, manakala persaingan dengan cara merusak baliho Cakeg tertentu ini terbiarkan maka akan memacu tensi politik yang semakin memanas.

Padahal, kata Ansar dalam meraih simpati warga cukup dengan memassifkan sosialisasi, tidak dengan mengganggu ataupun merusak promosi lawan.

“Lebih efisien dengan melakukan pendekatan emosional. Merusak baliho orang malah meruntuhkan image diri sendiri. Sebab, kalau ketahuan orang pasti tidak suka perilaku seperti itu. Dan pasti akan ketahuan,” katanya.

Perilaku pengrusakan APK Caleg di sejumlah dapil di Kabupaten Maros, beberapa hari terakhir ini massif terjadi, pengrusakan ini pun dilakukan pada baliho caleg yang potensial meraup suara terbanyak.(*)

---