MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Gogoso’ merupakan salah satu makanan khas Bugis Makassar yang begitu digemari, dan wajib hadir di meja makan masyarakat Sulawesi Selatan ketika lebaran. Namun saat ini, gogoso’ bisa diperoleh dari beberapa tempat meski pada hari raya. Salah satu penjual gogoso’ berlokasi di jalan Sultan Hasanuddin, Sungguminasa Gowa.

Gogos atau gogoso’ mirip dengan lemper dari Jawa atau Lalampa dari Manado. Bentuknya lebih panjang dan agak langsing bila dibandingkan dengan lemper. Gogoso’ sendiri ada yang tanpa isian dan ada juga yang dengan isian. Gogoso’ yang ada isian disebut dengan gogoso kambu atau gogos isi. Isinya terkadang berupa daging ikan suwir yang dicampur dengan kelapa sangrai dan bumbu, atau bahan-bahan lainnya sesuai selera.

Cara memasak gogoso’ yaitu dengan cara dipanggang atau dibakar. Bahan dasarnya adalah beras ketan yang dimasak terlebih dahulu dengan santan agar meresap, tapi tidak sampai matang. Setelah itu dibungkus dengan daun pisang dan ujungnya dilipat lalu ditusuk dengan lidi agar isinya tidak keluar, kemudian dibakar. Selain terbuat dari beras ketan hitam atau putih, gogoso’ juga biasanya dibuat dari banne, sejenis biji-bijian seukuran pasir dan berwarna cokelat.

Ibu Ramlah, penjual gogoso’ di Jl Sultan Hasanuddin Gowa yang telah menjual gogoso’ selama dua tahun terakhir mengaku, memiliki penghasilan yang cukp lumayan dari penjualan gogoso’-nya.

Ibu dua anak ini mengatakan, dalam satu hari, ia mampu menjual gogoso’ dengan bahan sebanyak 10 liter beras ketan putih dan hitam. Selain gogoso’, ia juga menjual telur asin yang merupakan pasangan paling cocok dengan gogoso’.

“Saya biasanya bikin 10 liter perhari, kalau banyak pembeli biasanga habis,” tuturnya kepada Gosulsel.com pada Selasa (26/2/2019).

---