Perhelatan Sombere’ & Smart City (SSL) 2019 di kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Rabu (6/3/2019).

Perhelatan SSL 2019 Kota Makassar Berhadiah 12 Camera CCTV

Rabu, 06 Maret 2019 | 20:40 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Perhelatan Sombere’ & Smart City (SSL) 2019 terbukti menjadi ajang bergengsi yang memiliki prestise tinggi dalam menciptakan perubahan prilaku hidup bersih di tengah warga kota Makassar.

Selain menjadi wadah untuk memeberi edukasi warga dalam penataan lorong, event ini juga menyiapkan hadiah yang cukup menggiurkan, yakni Closed Circuit Television (CCTV) yang nantinya akan menjadi aset lorong yang terpilih sebagai pemenang di setiap zona.

“Ada dua belas unit kamera CCTV sudah kami siapkan untuk pemenang. Setiap pemenang zona akan mendapatkan empat unit kamera CCTV yang nantinya akan terpasang di setiap lorong yang menjadi pemenang,” ujar Branch Manager PT Satriakarya Adiyuda Cabang Makassar, Eddy Sanyoto saat menjadi salah satu tim juri pada sesi penilaian di salah satu lorong di kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Rabu (6/3/2019).

Selain dua belas unit kamera CCTV, produsen cat merek EMCO yang menjadi sponsor SSL 2019 ini juga menyumbangkan sekitar 4,5 Ton cat EMCO kepada seluruh lorong yang menjadi peserta, baik yang berlaga pada tahap pertama maupun yang lolos Grand Final di tahap kedua.

“Tentu saja kami merasa senang menjadi bagian dari proses perubahan yang di lakukan warga kota Makassar. Kami salah satu saksi yang melihat semangat warga dari lorong ke lorong yang bahu membahu bersama aparat pemerintah mempercantik lorong,” lanjut Eddy Sanyoto.

Sementara itu, Ketua SSL 2019, Dr. Sakkapati pada penilaian kali ini secara khusus menyampaikan apresiasinya kepada Lurah Gunungsari, Bahrul Alamsyah yang dianggapnya telah memperlihatkan kinerja yang baik dalam memotivasi warganya membenahi lorong, kendati baru beberapa bulan bekerja sebagai lurah.

Terkait sejumlah hadiah yang disiapkan panitia, Sakkapati menyampaikan bahwa itu hanya sebatas trigger saja bagi warga untuk lebih termotivasi dalam menciptakan lingkungan yang bersih.

“Esensi dari kegiatan ini yakni lahirnya budaya bersih di tengah warga. Sehingga kelak, budaya bersih menjadi identitas lokal yang tertanam secara turun temurun di setiap generasi,” lanjutnya.

Dari penilaian yang dilakukan di kelurahan gunungsari, sejumlah poin yang dianggap menonjol yakni hadirnya Bank Sampah Unit Cokonuri yang memperlihatkan berbagai kerajinan warga lorong yang kompetitif serta keterlibatan berbagai elemen masyarakat, baik itu RT/RW, ibu-ibu majelis taklim, pengurus PKK kelurahan, termasuk komunitas warga lainnya.

Dalam penilaian ini, hadir Sekertaris camat Rappocini, Fandy Wiranto, serta tim penilai DR. Harun Ar Rasyid dan Kepala Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media, Dinas Kominfo Makassar, Muhammad Hamzah yang juga bertindak selaku tim penilai SSL 2019.(*)


BACA JUGA