Kepala Dinas Sosial Bulukumba, Syarifuddin, saat mendatangi rumah Rukiah, untuk melihat secara langsung kehidupan warga Desa Bonto Barua tersebut
#

Dianggap Kehidupannya Sudah Membaik, Jatah Raskin Rukiah Bakal Dihentikan

Kamis, 07 Maret 2019 | 20:59 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Kontributor: Asmaun - Gosulsel.com

BULUKUMBA, GOSULSEL.COM – Adanya keluhan warga, Rukiah (60) yang mengaku tidak lagi mendapat bantuan beras pra sejahtera (Rastra) alias raskin serta bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) karena berbeda pilihan pada pilkades, terus mendapat perhatian Pemkab Bulukumba.

Sebagai bukti, Kepala Dinas Sosial Bulukumba Syarifuddin, berkunjung ke kediaman Rukiah, warga Dusun Bonto Puang, Desa Bonto Barua, Kecamatan Bonto Tiro.

pt-vale-indonesia

Syarifuddin yang berkunjung ke tempat tinggal Rukiah tersebut mengaku atas perintah Bupati Bulukumba tersebut, menyatakan kalau Rukiah tidak layak lagi mendapat bantuan Rastra. Pasalnya, kehidupan orang tua itu sudah lebih baik dan tidak lagi tergolong miskin.

“Kita sudah tinjau rumah Rukiah. Dan kalau kita lihat dari kondisi rumahnya, dia tidak layak lagi untuk mendapatkan rastra,” kata mantan Sekretaris Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Bulukumba itu, Kamis (7/3/2019).

Syarifuddin yang turun bersama jajaran Pemerintah Kecamatan Bontotiro itu, rencana mengusulkan agar Rukiah tak lagi mendapatkan rastra. “Tapi kami tidak serta merta dialihkan, namun kita berikan kepada warga yang lebih tepat sasaran,” jelasnya.

Sementata Kepala Desa Bontobarua Kaharuddin, hingga saat ini belum memberikan tanggapannya terkait laporan warganya itu.

Hanya saja, menurut Syarifuddin yang telah berkunjung ke Desa Bonto Barua, menyebutkan tidak ada diskriminasi yang dilakukan oknum kades kepada warganya gara-gara berbeda pilihan.

“Tidak adaji begitu (diskriminasi,red). Tapi Kalau kita lihat, warga itu memang tidak lagi masuk kategori penerima rastra,” jelasnya.

Terpisah, Rukiah mengaku, jika dirinya masih layak untuk mendapatkan rastra. Sebab, tempat tinggalnya saat ini bukan milik pribadinya, melainkan milik anaknya yang saat ini merantau di Negeri Jiran, Malaysia.

”Datang maki ke rumahku. Nanti kukasi lihatki rumahku yang sudah rusak maumi hancur. Rumahnya anakku itu kodong kutinggali bersama cucuku,” curhatnya.(*)


BACA JUGA