Serda Yusdin, Kopassus Asal Walenrang yang Tewas setelah Kontak senjata dengan KKSB di Nduga Papua (tengah)
#

Kontak Senjata TNI di Nduga Papua Tewaskan 1 Anggota Kopassus Asal Luwu

Kamis, 07 Maret 2019 | 23:15 Wita - Editor: Irwan Idris - Kontributor: Eki Dalle - Gosulsel.com

LUWU, GOSULSEL.COM Seorang anggota Kopassus asal Kabupaten Luwu, gugur dalam kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan Personel TNI di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019) siang tadi.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cendrawasih Kolonel M Aidi saat dikonfirmasi melalui telepon  oleh awak media membenarkan hal tersebut. Namun, Aidi mengaku belum mendapat informasi lengkap mengenai kondisi dari para anggota TNI yang bertugas di sana.

“Benar adanya kontak senjata itu. Sudah ada laporan, anggota kami ada yang gugur, Tapi kita ketahui di sana jaringan susah. Sampai saat ini saya juga berupaya memonitor melalui Radio SSB untuk menghimpun datanya. Nanti kalau sudah dapat informasi, saya akan rilis,” ungkap Aidi, Kamis malam.

Sementara itu, data yang dihimpun dari berbagai sumber termasuk dari salah satu keluarga korban tewas, terungkap tiga prajurit yang gugur dalam kontak tembak ini adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto, selain itu sembilan anggota KKSB juga dilaporkan tewas saat itu.

Serda Yusdin, salah satu anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang jadi korban tewas tertembak di Nduga adalah warga Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang baru beberapa minggu bertugas di Papua.

“Tadi siang kami baru saja mendapat kabar duka dari Papua. Keponakan kami, Serda Yusdin meninggal setelah ditembak pemberontak di sana,” kata Samsir Dumang yang juga Kepala Desa Pongko.

Ucapan belasungkawa pun datang dari keluarga dan kerabat korban, termasuk dari ostro Wakil Bupati Luwu, Elnita Pakolo, yang mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas kepergian Serda Yusdin.

“Kami sekeluarga merasa sangat kehilangan, Pemuda ini kami kenal santun, dia sangat dekat dengan kami. Kami ingat sekali waktu Yusdin masih pendidikan Kopassus, kami sempat jenguk dia di sana. Yusdin baru beberapa minggu bertugas di Papua, sebelum berangkat dia ingin datang ke rumah untuk pamit tugas ke papua, tapi akhirnya kami tidak sempat bertemu, karena saat itu kami sekeluarga tidak di rumah,” ungkapnya.(*)


BACA JUGA