Tepis Isu Tak Serius Menangkan Perabowo-Sandi, Ni’matullah: Kami Cuma Anggota Koalisi

Selasa, 19 Maret 2019 | 17:53 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan menepis isu bahwa Demokrat tidak serius memenangkan pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno. Bantahan itu disampaikan langsung oleh Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni’matullah saat ditemui di Gedung DPRD Sulsel, Selasa (19/3/2019).

“Kita tidak pernah tidak serius,” kata Ni’matullah. Ditegaskan Ulla, sapaan akrabnya bahwa Demokrat adalah partai yang berpengalaman memimpin koalisi selama dua kali Pilpres dan menang. Pada pengalaman itu, Ulla mengakui Demokrat tidak pernah sama sekali memaksa partai koalisi untuk bekerja lebih keras, lantaran Demokrat sebagai pemimpin koalisi.

pt-vale-indonesia

“Di Partai Demokrat ini berpengalaman, kita dua kali memimpin koalisi untuk Pilpres, dan semua menang. Saat itu kita tidak memaksa partai lain bekerja lebih keras, karena kita pemimpin koalisi,” kata Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.

Apalagi, pada Pemilu 2019 ada fenomena politik yang baru. Dimana Pileg dan Pilpres dilaksanakan bersamaan. Sehingga, menurut Ulla, untuk memenangkan Pileg Demokrat juga butuh konsentrasi khusus. “Kan Prabowo-Sandi juga butuh koalisi yang kuat di DPR RI,” ujarnya.

Dia menceritakan, pada Pilpres 2009 lalu, dirinya adalah ketua tim pemenangan Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus merangkap sebagai juru bicara.

“2009 saya adalah ketua tim pemangan Sosilo Bambang Yudhoyono di Sulsel, sekaligus Jubir. Dan dua kali bawa semua partai koalisi ke Jakarta. Kami ini berpengalaman. Sehingga jika ada yang meragukan partai Demokrat itu tidak benar, karena kami anggota koalisi, bukan pimpinan koalisi. Coba kasi kami jadi pimpinan koalisi, kita lihat,” jelasnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, selama ini pihaknya banyak turun ke lapangan hampir semua Dapil di Sulsel untuk memonitoring langsung struktur Demokrat. Berdasarkan penemuan Ulla, tidak sulit mensosialisasikan masyarakat.

“Memang keinginan masyarakat ingin berubah, kesulitan masyarakat itu paling terasa ada dua. Pertama listrik dan kedua pembayaran pungutan di Sekolah. Itu dari SD sampai SMA ampung-ampung orang tua,” katanya.

Bahkan, berdasarkan pengakuan Ulla, sebelum mensosialisasikan Prabowo-Sandi, kadang masyarakat lebih awal memperkenalkan dukungannya ke Prabowo-Sandi.

“Saya biasa diatanya siapa di Pilpres? Saya tentu jawab, saya Demokrat Prabowo-Sandi. Masyarakat malah bilang, disini semua Prabowo-Sandi. Jadi tidak sulit kita kampanyekan,” tandasnya.(*)


BACA JUGA