Dinas Perpustakaan Kota Makassar Peringati Hari Dongeng Sedunia

Rabu, 20 Maret 2019 | 20:26 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM–Dinas Perpustakaan Kota Makassar memperingati Hari Dongeng Sedunia 2019 di Gedung Perpustakaan, Jl Lamadukelleng Makassar, Rabu (20/3/2019)

Peringatan Hari Dongeng Sedunia dikemas dalam dua kegiatan yakni pertunjukan dongeng non stop dan kegiatan wajib kunjungan perpustakaan.

pt-vale-indonesia

Kepala Dinas Perpustakaan Makassar, Muhyiddin Mustakim menjelaskan, Dinas Perpustakaan Makassar telah dua tahun belakangan memperingati Hari Dongeng Nasional. Hari Dongeng Nasional di tahun ini dikemas hampir sama seperti tahun lalu.

“Jadi melalui kegiatan ini, kita menghibur anak-anak TK, Play Group dan Sekolah dasar dengan mengundang pendongeng dan mengajak anak-anak menyaksikan serta membaca koleksi perpustakaan,” ungkap Muhyiddin.

Lanjut Muhyiddin, kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi Pemkot Makassar kepada para pendongeng seluruh Makassar. Para pendongeng diharapkan mengedukasi para peserta untuk rajin membaca.

“Literasi adalah program nasional, kita berharap juga, peran perpustakaan dapat maksimal dalam mengajak anak-anak meningkatkan literasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Koordinator kegiatan Hari Dongeng Nasional yang juga pustakawan Dinas Perpustakaan Makassar, Tulus Wulan Juni mengatakan, dongeng non stop diisi oleh Tim Dongeng Keliling Dinas Perpustakaan yang jumlahnya sebanyak 20 pendongeng. Sementara peserta yang hadir berjumlah lebih dari 1.000 siswa TK, Play Group dan Sekolah Dasar. Peserta dibagi ke dalam 2 sesi yaitu pagi dan sore.

“Ada 20 pendongeng yang tampil ditambah dengan alumni dan finalis juara lomba bercerita tingkat nasional,” ujar Tulus.

Adapun dongeng yang dibawakan, kata Tulus, yakni cerita rakyat tradisional dan campuran dari berbagai daerah. Diantaranya, cerita monyet dan kelinci, nenek pagande, kancil dan monyet, peri sampah, cerita orang jujur banyak temannya, ababil dan tentara bergajah, mawangi dan ulara, asal mula air hujan dan lain-lain.

“Anak-anak kita edukasi dari cerita dongeng ini. Cerita dongeng yang ditampilkan kita sisipkan nilai-nilai budi pekerti agar anak-anak bisa berbuat kebaikan,” kuncinya. (*)


BACA JUGA