Ilustrasi sarapan/INT

Sering Tidak Sarapan? Waspada, Ini Penyakit yang Mengintai

Senin, 25 Maret 2019 | 10:44 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Nurfadillah Amir - Gosulsel.com

GOSULSEL.COM — Setelah mengistirahatkan tubuh semalaman, pagi harinya tubuh butuh asupan energi untuk kembali beraktivitas. Namun, terkadang karena aktivitas di pagi hari membuatmu sering mengabaikan sarapan.

“Ketika bangun tidur, kadar gula darah dalam tubuhmu cenderung rendah. Padahal gula darah ini dibutuhkan oleh otot dan otak agar bisa bekerja dengan baik. Nah, sarapan di pagi hari bisa membantu memulihkan kadar gula darah tubuh,” kutip dr. Marianti dari alodokter.

pt-vale-indonesia

Mengabaikan sarapan di pagi hari bisa mengganggu kesehatan. Bahkan, sering tidak sarapan dapat meningkatkan resiko terjadinya beberapa penyakit. Mau tahu penyakit apa saja? Simak ulasan berikut.

1. Tekanan darah tinggi dan stroke

Sarapan setiap hari bermanfaat untuk mencegah stroke, terutama stroke perdarahan. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Yasuhiko Kubota, M.D. dari Universitas Osaka Jepang menunjukkan beberapa laporan dari negara-negara barat dan Asia bahwa terdapat hubungan antara tidak sarapan dengan risiko obesitas, hipertensi, dislipidemia, dan intoleransi glukosa yang berisiko untuk berlanjut menjadi penyakit kardiovaskular. Namun belum ada guideline pencegahan penyakit kardiovaskular yang menganjurkan untuk sarapan setiap hari karena belum adanya cukup bukti yang mendukung.

Seperti yang telah diketahui, faktor utama terjadinya perdarahan otak adalah hipertensi, terutama karena lonjakan tekanan darah saat pagi hari. Peneliti menduga tidak sarapan menyebabkan aktivitas aksis hipotalamus-pituitari-adrenal menjadi berat karena kurangnya asupan energi dalam waktu lama sehingga tekanan darah meningkat. Beberapa penelitian menyatakan bahwa sarapan mampu mengurangi tekanan darah pada pagi hari.

2. Obesitas

Berbagai penelitian dan literatur asing menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan akan mampu mencegah terjadinya obesitas atau kegemukan seseorang.

Tidak sarapan mengakibatkan perubahan ritme, pola, dan siklus waktu makan. Orang akan lebih banyak makan pada siang dan malam hari jika tidak sarapan. Selain itu, makan pada saat sarapan pagi lebih mengenyangkan daripada makanan pada siang dan malam hari, sehingga rasa lapar berkurang.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk melihat efek sarapan terhadap kesehatan, terutama berat badan. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh American Journal of Epidemiology (2003), orang yang melewatkan sarapan ternyata berisiko lebih tinggi mengalami obesitas.

Sebuah penelitian lain pada The Journal of Rural Medicine (2014) menemukan hasil yang serupa. Bahkan, melewatkan sarapan memiliki korelasi yang lebih kuat dengan peningkatan berat badan dibandingkan dengan kebiasaan makan sebelum tidur, yang selama ini selalu dikaitkan dengan diet tidak sehat.

Halaman: