BANGGAI, GOSULSEL.COM – Gempa bumi berkekuatan 6,9 skala richter (SR) yang mengguncang Sulawesi Tengah pada Jumat lalu (12/4/2019) sekitar pukul 18:40 WIB menyebabkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan seperti masjid dan rumah warga.

Walaupun demikian, Koordinator Tim Disaster Emergency Response (DER) – ACT, Kusmayadi mengatakan bahwa pasca bencana gempa yang mengguncang Banggai Kepulauan, kondisi masyarakat sekitar yang terdampak kini sudah mulai tenang.

“Kalau semalam itu masyarakat sempat mengungsi, naik ke perbukitan atau tempat-tempat tinggi. Sekarang mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Kondisinya sudah mulai kondusif,” ujar Kusmayadi, Sabtu kemarin (13/4/2019).

Kendati demikian, tim ACT tetap menyiagakan bantuan apabila diperlukan. Karena menurut Kusmayadi, gempa susulan kembali terasa untuk beberapa kali walaupun tidak separah gempa sebelumnya.

“Kita bagi lima regu, satu sudah berangkat ke Luwuk. Sementara dua regu lagi kita minta stand by di Palu, dan dua lagi di Makassar. Ini karena sampai sekarang ada beberapa gempa susulan yang terasa. Tapi skalanya memang menurun,” ujar Kusmayadi.

Ia menambahkan, hingga kini seluruh pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Banggai telah dipindahkan ke tenda darurat milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang ada di halaman depan rumah sakit tersebut untuk mengantisipasi gempa susulan.

Gempa yang berpusat di 85 kilometer Barat Daya Banggai Kepulauan dan berkedalaman 10 kilometer ini terasa hingga ke beberapa daerah di Sulawesi Tenggara, yakni Banggai Kepulauan, Luwuk, dan Morowali dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sempat mengingatkan adanya potensi tsunami sebelum akhirnya sekitar pukul 19:47 WIB peringatan potensi tsunami tersebut kemudian dinyatakan berakhir.

Bagian Komunikasi ACT Sulsel, Mustafa Mathar juga menyampaikan saat ini membuka bagi yang ingin menyalurkan bantuan bagi korban gempa di Sulteng.

“Kami membuka kesempatan bagi Sahabat peduli yang ingin berpartisipasi. Salurkan bantuan terbaik Anda melalui rekening atas nama (Yayasan) Aksi Cepat Tanggap,” ujarnya, Minggu (14/4/2019).(*)

---