#Maros
Krisis Air Bontoa, DPRD Maros : Sementara Dibangunkan Penampungan dan Pipanisasi
MAROS, GOSULSEL.COM – Aksi demonstrasi Aliansi masyarakat tanah gersang menggugat krisis air bersih, yang terjadi di Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, mendapat tanggapan dari salah satu anggota DPRD Maros, Komisi II Rusdi Rasyid.
Anggota fraksi Golkar itu, menuturkan bahwa pemerintah saat ini telah melakukan upaya untuk mengatasi krisis air di beberapa Kecamatan, di Maros termasuk Bontoa.
“Ada beberapa Kecamatan yah, salah satunya Bontoa. Kita sudah upayakan itu. Namun, tidak serta merta selesai. Bertahap,” ujarnya saat dihubungi usai melaksanakan reses masa sidang ke III. Kamis (25/6/2020).
Untuk tahap awal, pemerintah menganggarkan sedikitnya Rp 595 juta lebih untuk pembangunan kolam penampungan air bersih dan finishing reservoar air bersih untuk masyarakat Bontoa.
“Tandom airnya sudah selesai dikerjakan. Untuk Bontoa dibangunkan didua titik, satu di Bonto Jolong dan di Balitsereal. Kedua tandom air ini masing-masing mampu menampung air sebanyak 35 kubik,” ujarnya.
“Sementara sumber airnya yakni dari sumur bor yang dibangun disekitar penampungan tersebut,” katanya.
Untuk pengadaan dan pemasangan jaringan perpipaan air bersih untuk masyarakat Bontoa sendiri pemerintah menggelontorkan anggaran senilai Rp.962 juta lebih dan saat ini sementara dalam proses pengerjaan.
“Sementara proses. Ini yang akan menyuplai warga yang tidak terlayani oleh PDAM. Jadi, saya harap untuk bersabar sedikit lagi karena kami tetap mengupayakan,” tutupnya.
Sebelumnya, massa aksi sempat bentrok dengan pihak pengamanan saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Maros. Kejar-kejaran juga mewarnai aksi tersebut.
Diketahui, aliansi ini merupakan gabungan dari pemuda Bontoa, warga Bontoa, HPPMI, HIPMI Maros Raya, HMI dan kelompok pemuda lainnya.(*)