Rossy Timur Serahkan Buku Pelajaran untuk Anak Pulau Lanjukang
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Kondisi masyarakat di Pulau Lanjukang memprihatinkan. Terutama untuk anak-anak, mereka kurang mendapat akses kesehatan dan pendidikan.
Lantas, Ketua TP PKK Kota Makassar Rossy Timur Wahyuningsih pun merespon. Pihaknya memberikan sejumlah buku pelajaran yang dapat di gunakan anak-anak pulau.
Rossy melihat keterbatasan yang ada di Lanjukang sebagai bahan evaluasi pembangunan agar warga pulau bisa mendapatkan haknya seperti masyarakat lainnya. Hal ini disampaikannya saat menerima sejumlah relawan yang tergabung dalam Pejuang Pelosok di Rujab Wali Kota Makassar, Kamis (16/07/2020).
Dalam pertemuan tersebut, terungkap kebutuhan apa saja yang mendesak untuk segera di lakukan di Pulau Lanjukang. Melalui relawan, Rossy menyerahkan sejumlah buku pelajaran selain bantuan dari Pemprov Sulsel yang diserahkan langsung Ketua TP PKK Sulsel, Lies F Nurdin pada 13 Juli lalu.
“Masyarakat Pulau Lanjukang itu kesehatan dan pendidikan minim sekali. Faktor jarak menjadi salah satu pemicu. Namun, kami tidak ingin mereka tidak mendapatkan haknya seperti masyarakat lainnya. Olehnya itu,melalui Pejuang Pelosok ini saya berharap bantuan buku pelajaran dari PKK Makassar juga mukenah serta alat tulis menulis dari PKK Sulsel dapat di pergunakan dengan baik di sana,” tutur Rossy.
Rossy yang juga Ketua Dekranasda Kota Makassar ini berencana akan membuat pelatihan untuk ibu-ibu Pulau Lanjukang. Adapun isi materinya ialah bagaimana mengolah hasil laut sehingga dapat bernilai ekonomis.
“Ke depan kami dari PKK Kota Makassar akan upayakan bisa ke lokasi memberikan edukasi dan pendampingan untuk ibu-ibu agar dapat mengolah ikan maupun rumput laut menjadi olahan Frozen ataupun kerajinan tangan yang bernilai ekonomis,” tambahnya.
Rencananya relawan Pejuang Pelosok yang kini berjumlah 20 orang ini akan mengunjungi Pulau Lanjukang pada 18 Juli nanti. Di sana, mereka menyalurkan bantuan sekaligus berkomunikasi dengan penduduk pulau terkait misinya mengajar dan membantu warga pulau. (*)