25 Tahun Menjejaki Dunia Birokrasi, Ini Pesan Mentan Syahrul Untuk Para Bupati
BALI, GOSULSEL.COM — Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menceritakan pengalaman pribadinya selama menjejaki dunia birokrasi lebih dari 25 tahun. Menurut Mentan, salah satu kunci sukses dalam berkarir adalah menjaga sektor pertanian agar tetap tumbuh meski terjadi goncangan ekonomi di berbagai belahan dunia.
“Saya pernah jadi kepaka desa Pak, Bu. Pernah jadi camat, jadi bupati sampai jadi gubernur. Saya juga mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono). Dan percayalah semua prestasi saya itu didapat karena saya menjaga sektor pertanian,” ujar Mentan Syahrul kepada para Bupati dalam pengukuhan pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Nusa Dua Convention Center Bali, Sabtu, 19 Juni 2021.
Mentan mengatakan, semua prestasi dalam meniti karir di pemerintahan bisa didapat dengan mudah jika seorang kepala daerah atau seorang pemimpin wilayah mampu menunjukan keseriusanya terhadap pembangunan dan pengembangan sektor pertanian.
“Jadi Bupati itu awal yang sangat bagus. Kalian tinggal jaga saja sektor pertaniannya. Saya mau bilang pertanian itu tidak pernah mengingkari janji kalau kamu sukses ukurannya adalah pertanian,” katanya.
Ditambahkan Mentan, seorang Bupati yang baik harus bisa menembus langit dan melanjutkan karirnya sampai puncak tertinggi. Seorang Bupati juga harus memiliki cita-cita yang pasti dan menjamin kebutuhan rakyat terpenuhi.
“Kamu kemana besok pasti Tuhan membayar keringatmu. Tuhan pasti membayar ketulusan dan Tuhan pasti membayar apa yang kamu lakukan. Kalian harus menembus langit dan melawan setiap tantangan yang dihadapi,” katanya.
Sebelumnya Mentan Syahrul memberikan 3 arahan penting sektor pertanian untuk para Bupati dan pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
Ketiga arahan tersebut meliputi konsolidasi antar pemimpin daerah, merancang konsep tepat guna serta memanfaatkan penggunaan alat mesin pertanian. Di samping itu, tiap daerah juga diharapkan mampu menghitung komoditas apa saja dalam memenuhi kebutuhan pasar ekspor.(*)