Target Rp30 Miliar, BAZNAS Makassar Sasar Zakat Warkop dan Uang Panaik
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar terus berupaya memaksimalkan penyaluran zakat, infaq, sedekah dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL). Targetnya, hingga akhir tahun 2021 sebesar Rp30 miliar.
Ketua BAZNAS Kota Makassar, Ashar Tamanggong menyebut penyaluran zakat per September 2021 telah mencapai Rp27 Miliar. Penyaluran tersebut dilakukan langsung Baznas Kota Makassar dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Kota Makassar yang merupakan perpanjangan tangan dari BAZNAS.
“Penyaluran zakat, infaq, sedekah dan DSKL yang Rp27 miliar ini sudah disalurkan langsung dari BAZNAS maupun UPZ yang merupakan perpanjangan tangan dari Baznas Kota Makassar. Insya Allah target kita sampai Desember 2021 mudah-mudahan bisa mencapai angka Rp30 miliar tersalur kepada yang berhak menerima zakat,” ungkap Ashar usai menghadiri Coffe Morning, Kamis (28/10/2021).
Menurut Ashar, tingkat penyaluran zakat tergantung dari jumlah zakat yang disalurkan masyarakat ke BAZNAS Kota Makassar. Semakin banyak zakat yang terkumpul di Baznas Kota Makassar maka semakin banyak pula yang disalurkan.
“Intinya semakin banyak orang yang berzakat melalui BAZNAS, prinsip kami semakin banyak juga yang tersalurkan dan penyaluran ada beberapa macam, pertama berupa uang,” sambungnya.
“Juga bantuan peralatan usaha kepada penerima zakat, serta BAZNAS Makassar juga memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak yang tidak mampu seperti terkendala uang transportasi dan buku, serta beasiswa bagi mahasiswa yang sedang melakukan penyelesaian,” ujar Ashar.
Persyaratan bagi mahasiswa yang menerima beasiswa harus warga Kota Makassar. Mereka berasal dari luar Makassar tetap dilayani ketika melakukan pengajuan tapi di take over pengajuan dimana mereka berasal.
“Syaratnya orang Makassar, kalau ada warga dari luar Makassar itu pengajuannya kita terima kemudian take over ke BAZNAS daerah yang bersangkutan karena masing-masing daerah memiliki Baznas,” jelasnya.
Lebih jauh, Ashar mengatakan pada masa pandemi, BAZNAS Kota Makassar terus menyasar kaum dhuafa selaku penerima zakat. Itu untuk diberikan bantuan usaha karena banyak kaum dhuafa yang menjalankan usaha tapi terdampak pandemi Covid-19.
“Bantuan itu kita berikan agar kaum dhuafa yang merupakan penerima zakat dapat produktif dalam menjalankan usahanya. Bantu ini diberikan ber variasi antara Rp3 juta sampai Rp7 juta tergantung hasil asesmen tim Baznas Kota Makassar,” kata Ashar.
Ia menegaskan bantuan usaha tersebut dalam bentuk cuma-cuma tidak ada cicilan atau sejenis lainnya seperti pinjam dan sebagainya. Agar bantuan yang diberikan betul-betul digunakan sesuai peruntukannya maka pihak Baznas Kota Makassar melakukan pendampingan.
“Bantuan ini cuma-cuma karena tidak membayar cicilan atau sejenisnya karena bukan dalam bentuk pinjaman hanya kita dampingi agar uangnya tidak mati, kemudian bergulir di dia sehingga mampu mengelola bisnis yang baik,” ucapnya.
Ashar menyebutkan BAZNAS Kota Makassar telah menyalurkan kepada 19 orang. Semuanya merupakan perwakilan dari pasar induk yang ada di Kota Makassar
“Kegiatan ini terus akan kita, semakin banyak donasi yang masuk maka semakin banyak yang kita salurkan lagi, dengan jumlah variasi,”ucapnya.
Terkait zakat warkop dan uang panaik, kata Ashar, saat ini sementara penjajakan kepada asosiasi warkop. Sementara zakat uang panaik juga sementara sosialisasi.
“Ini kita lagi tahap sosialisasi kalau Warkop sementara kita jajaki asosiasinya dan zakat uang panaik tahap sosialisasi. Targetnya adalah kalau mau bahagia rumah tangganya maka keluarkan zakat atau Infaq jadi Rp100 juta uang berarti Rp2,5 juta zakat,” tutupnya.(*)