Ribuan warga Sulsel hadiri Musra II Projo di CCC, Sabtu (12/11/2022)/Ist

Euforia Musra II Projo, Ribuan Warga Sulsel Hadir Meski Tanpa Kedatangan Jokowi

Sabtu, 12 November 2022 | 17:39 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Sekitar 15 ribu warga dari kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) menghadiri Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) ke-II. Kegiatan itu digelar di Gedung Celebes Convention Center (CCC), Jalan Metro Tanjung Bunga, Sabtu (12/11/2022).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya direncanakan hadir. Namun batal lantaran sedang mengikuti KTT ASEAN di Kamboja.

pt-vale-indonesia

Kendati begitu, ribuan warga tetap antusias mengikuti jalannya Musra. Warga yang didominasi pakaian serba putih, sudah berkumpul di depan gedung CCC dua jam sebelum pelaksanaan Musra.

Dalam Musra II ini menghadirkan sejumlah tokoh pembicara. Ialah akademisi Unhas, Dr Adi Suryadi Culla MA, tokoh Sulsel Dr Chairul Amir, dan motivator Harun Ar-Rasyid.

Termasuk pula Wakil Menteri Desa yang juga Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi. Ia turut didampingi Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto yang juga dewan pembina pelaksanaan Musra II Sulsel, Ketua Panitia Pusat Musra Panel Barus, Dewan Pengarah Pusat Musra Handoko, dan Staf ahli Gubernur Sulsel, Andi Mappatoba yang mewakili Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Dalam Musra ini seluruh peserta memindai barcode dengan ponselnya yang langsung terhubung ke link kuisioner dan kolom. Kemudian akan diisi nama figur calon presiden dan calon wakil presiden sesuai pilihan peserta Musra.

Nantinya hasil jajak pendapat via daring ini akan diakumulasi oleh panitia Musra. Lalu akan digabungkan bersama hasil Musra di kota-kota lainnya.

Menurut Panel, Musra pelaksanaan Musra II sedianya digelar di Makassar pada 2 Oktober lalu, namun tertunda disebabkan peristiwa Kanjuruhan yang menimbulkan 135 korban jiwa sehari sebelumnya. Sebelum di Makassar, gelaran Musra sudah mulai bergulir di beberapa provinsi, seperti Jawa Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat.

Adapun tujuan Musra digelar, lanjut Panel, guna memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia menentukan sendiri siapa pemimpin dan apa program prioritas bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Tujuan Musra sederhana, kita menginginkan rakyat menentukan sendiri siapa pemimpin, apa programnya. Urusan ini bukan hanya milik elit saja, nama-nama Capres urusan seluruh rakyat indonesia, buka ruang sebesar-besarnya terlibat dalam menentukan siapa pemimpinnya,” ujar Panel.

Sementara menurut Danny, pelaksanaan Musra di Makassar sebagai bukti demokrasi terwujud di kotanya. “Rakyat Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar akan memilih calon pemimpinnya tanpa paksaan, tanpa rasa takut sesuai hati nuraninya sendiri. Ini demi Indonesia, demi anak-anak kita untuk hidup lebih baik, dengan memilih pemimpin terbaik,” ungkap Danny.

Ketua Umum Projo yang juga Wakil Menteri Desa, Budi Arie Setiadi mengatakan Musra di Makassar harus memberi warna yang menyatukan Indonesia ke arah kemajuan. Hal itu sesuai dengan jejak sejarah persatuan para pemuda dari seluruh daerah di Nusantara yang kemudian mencetuskan nama Indonesia dalam Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 silam.

“Makassar harus buktikan simbol pelopor persatuan Indonesia, ini forum akar rumput, agar supaya pengganti Pak Jokowi tidak jauh-jauh karakternya,” pungkas Budi.

Dalam Musra ini juga menampilkan pertunjukan musik, tari-tarian khas Sulsel dan atraksi sepak raga. Mereka tampil memukau para peserta Musra.(*)