Pasokan Bawang Merah di Awal Tahun 2023 Aman, Temanggung Jadi Salah Satu Pemasok
TEMANGGUNG, GOSULSEL.COM — Petani di Kabupaten Temanggung turut berkontribusi memasok bawang merah guna memenuhi kebutuhan di awal tahun 2023. Kesiapan petani Temanggung ini berkat alokasi program pengembangan kawasan agroindustri hortikultura berbasis korporasi dari Kementerian Pertanian (Kementan), meliputi komoditas bawang merah, bawang putih dan cabai.
Dari daerah ini pula terlahir para petani andalan atau dikenal sebagai champion yang dibina oleh Kementerian Pertanian. Champion adalah sebutan petani penggerak sekaligus mitra pemerintah yang mendukung stabilisasi pasokan nasional.
Siswanto, salah satu petani champion bawang merah sekaligus Ketua Kelompok Tani Agrapana Jaya asal Desa Balesari, Kecamatan Bansari. Saat dihubungi, dirinya mengatakan para petani di daerahnya saat ini semakin maju dan terkonsolidasi. Hal ini berkat adanya kegiatan pengembangan agroindustri terpadu dari Kementerian Pertanian yang dicanangkan langsung oleh Presiden Jokowi sejak 2021 lalu.
“Pastinya, produksi dan produktivitas bawang merah dan cabai semakin meningkat. Saat puasa dan lebaran tahun lalu kami mampu menjadi penyangga pasokan sehingga inflasi terjaga. Pada nataru kali ini kami ingin berkontribusi kembali mengamankan pasokan nasional, khususnya bawang merah dan cabai. Sesuai panen tembakau, para petani di daerahnya rata-rata menanam cabai, bawang merah dan bawang putih sebagai komoditas andalan,” kata Siswanto di Temanggung, Minggu (01/01/2023).
Khusus bawang merah, lanjut Siswanto, diperkirakan luas panen hingga akhir Desember 2022 ini tak kurang dari 89 hektare. Luasan tersebut baru dari wilayah Bansari dan sekitarnya. Varietasnya kebanyakan Batu Ijo yang umum ditanam di dataran tinggi.
“Kami siap untuk mendukung pengamanan pasokan jelang dan saat tahun baru. Berkat pendampingan intensif dari Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian setempat, terjadi kenaikan rata-rata hasil panen bawang merah, dari semula 8 ton per hektare, menjadi 12-13 ton per hektare. Harga jualnya juga bagus, menguntungkan petani,” ucapnya.
Stabilnya pasokan dan harga bawang merah disebut berbagai pihak tak luput dari upaya Kementan mengkolaborasikan para petani champion di berbagai sentra. Saat dikonfirmasi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengucapkan rasa bangganya terhadap kehadiran para champion yang rerata berusia muda.
“Champion ini selain sebagai tokoh penggerak dalam pengaturan pola tanam, juga mengambil peran mengkonsolidasikan hasil panen petani. Partisipasinya menjadi stok pengamanan pasokan untuk didistribusikan ke pasar seluruh Indonesia, utamanya wilayah yang neraca produksinya masih defisit. Mereka telah menjadi mitra strategis pemerintah sampai dengan saat ini,” ujarnya.(*)