Pelepasan eskpor komoditas jagung ke Filipina di Terminal 104 Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Rabu (11/01/2023)/ Ist

Awali 2023, Balai Karantina Pertanian Makassar Ekspor 6.150 Ton Jagung ke Filipina

Rabu, 11 Januari 2023 | 17:49 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Mengawali tahun 2023, Balai Karantina Pertanian Makassar melepas ekspor komoditas jagung ke negara Filipina. Sebanyak 6.150 ton diekspor dengan nilai Rp40 miliar.

Pelepasan ekspor ini dilakukan di Terminal 104 Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Rabu (11/01/2023). Turut menyaksikan Deputi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdalifah Mahmud.

pt-vale-indonesia

Musdalifah Mahmud menyampaikan bahwa pemerintah pusat mendorong ekspor tahun ini lebih digenjot. Apalagi seiring terbitnya UU Cipta Kerja, di mana segala kemudahan diberikan baik dari proses izin maupun investasi.

Ia menjelaskan segala pengurusan administrasi perihal ekspor itu sudah dapat dilakukan via daring melalui Online Single Submission (OSS). Tanpa harus mengadakan pertemuan secara langsung kepada pihak terkait.

“Jadi kita lakukan percepatan. Dulu kan seperti izin harus berbulan-bulan, kini sudah bisa 2 jam,” ungkapnya.

Wanita asal Soppeng ini memberikan apresiasi atas suksesnya ekspor jagung ini. Sebab, komoditas ini sudah menjadi kebutuhan tidak hanya untuk bahan pokok makanan melainkan industri.

“Kita dorong komoditas itu adalah produk produk yang dibutuhkan pasar misalnya holtikultura,” tambah Musdalifah.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir berkomitmen untuk terus meningkatkan ekspor terhadap 11 komoditas termasuk jagung. Tahun 2022 lalu, jagung menyumbang kenaikan dengan volume ekspor sebesar 25.900 ton dan frekuensi 8 kali dengan nilai barang mencapai Rp138 miliar.

“Alhamdulillah ekspor kita keseluruhan senilai Rp2,2 triliun di tahun 2021. Sekarang sudah Rp2,6 triliun 2022 kemarin,” ungkap Lutfie.

Demi menjaga tren positif ini, Lutfie meminta Kemenko Perekonomian untuk mengawal prosesnya terkhusus dalam menjalankan program Gratieks atau Gerakan Tiga Kali Ekspor. Juga keterlibatan stakeholder terkait.

“Untuk selanjutnya kami sangat berharap ibu (Musdalifah) Kemenko hadir mendampingi terus kita,” tukasnya.

Sementara PT Seger Agro Nusantara sebagai eskpor juga ingin terus berkontribusi dalam meningkatkan volume dan nilai ekspor komoditas khususnus Jagung. Sekaligus memberikan devisa bagi negara.

“Yang menjadi konsen utama kami adalah bagaimana swasembada jagung di Indonesia, jadi intensifikasi terhadap produk jagung tersebut bisa kita maksimalkan,” ujar perwakilan PT Seger Agro Nusantara, Christian Chandra.

Pihaknya melihat potensi besar Sulawesi Selatan menjadi salah satu penyumbang eskpor terbesar di Indonesia. Hal itu akan terus digenjot.

“Kita adalah penghasil jagung nomor lima di Indonesia. Namun, bukan tidak mungkin kita terus konsisten melakukan ekspor dari Sulsel khususnya Makassar,” ucapnya.

Terakhir, melalui ekspor jagung ini, pihaknya berharap bisa membawa angin segar bagi petani. “Kami harapkan Jagung di Makassar, harganya semakin baik sehingga petani bisa semangat menanam terus,” tukasnya.(*)


BACA JUGA