MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Sebanyak 18 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kantor Wilayah Kementerian Hukum  Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkum Sulsel) tengah mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) sejak 6 Agustus hingga 18 November 2025. Pelatihan yang diselenggarakan Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum BPSDM Kemenkum RI ini dilaksanakan dengan metode pembelajaran jarak jauh.

Kepala Kanwil Kemenkum Sulsel, Andi Basmal, menegaskan pentingnya Latsar sebagai tahapan wajib sebelum CPNS diangkat menjadi PNS penuh. “Latsar ini bagian dari proses pembentukan ASN yang profesional, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan birokrasi modern,” ujarnya, Rabu (6/8).

Salah satu komponen utama dalam Latsar adalah penyusunan Proyek Aktualisasi. Setiap CPNS wajib merancang ide inovasi aplikatif untuk diterapkan di bagian masing-masing guna menumbuhkan budaya berpikir kreatif dan solusi berbasis kebutuhan nyata organisasi.

“Kami berharap proyek aktualisasi yang diajukan bukan sekadar konsep, tetapi menjadi solusi konkret bagi tantangan birokrasi saat ini,” tegas Andi Basmal. Menurutnya, ide inovasi harus menjawab kebutuhan nyata organisasi, khususnya dalam pelayanan publik.

“Para CPNS harus memanfaatkan momen ini untuk melatih kepekaan terhadap tantangan yang dihadapi, sehingga dapat memenuhi ekspektasi masyarakat akan layanan publik pemerintah,” tambahnya.

Selama Latsar, peserta dibekali berbagai materi pokok meliputi core values ASN (BerAKHLAK), tata nilai PASTI Kementerian Hukum, wawasan kebangsaan, etika publik, anti korupsi, dan manajemen perubahan. Semua materi ini dirancang untuk membekali CPNS dengan kompetensi dasar sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan masyarakat, dan perekat persatuan bangsa.

Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Kanwil Kemenkum Sulsel, Meydi Zulqadri, menjelaskan bahwa gagasan inovasi para CPNS diarahkan pada pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan sistem pelayanan internal dan eksternal.

“Kami memberikan dukungan penuh untuk mengembangkan ide-ide kreatif yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kualitas layanan kepada masyarakat,” ungkap Meydi.

Dengan bekal latsar ini, ke-18 CPNS diharapkan dapat menjadi motor penggerak inovasi dalam memberikan pelayanan Terbaik. (*)

---