JAKARTA, GOSULSEL.COM — Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gowa, Rusdy Alimuddin, menghadiri kegiatan diskusi dan koordinasi tindak lanjut pendirian replika Istana Balla Lompoa di Cape Town, Afrika Selatan. Kegiatan ini berlangsung di Museum Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat No. 12, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (15/05/2025).

Diskusi yang diinisiasi oleh Dirjen DPKSK Kementerian Kebudayaan ini dihadiri oleh Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Andy Azis, serta jajaran Pemerintah Kabupaten Gowa lainnya.

Rusdy Alimuddin menyebut, keterlibatan Pemkab Gowa dalam proyek ini adalah bentuk nyata dukungan terhadap pelestarian budaya dan sejarah Gowa di tingkat internasional. 

“Pendirian replika Istana Balla Lompoa di Cape Town bukan hanya simbol kebudayaan, tapi juga jembatan sejarah antara Gowa dan Afrika Selatan,” ungkap Rusdy.

Menurutnya, Istana Balla Lompoa memiliki nilai historis yang sangat kuat, terlebih karena keterkaitannya dengan Syeikh Yusuf, tokoh spiritual dan pejuang asal Gowa yang pengaruhnya masih terasa hingga kini di Afrika Selatan. 

“Syeikh Yusuf adalah figur yang tidak hanya dihormati di tanah air, tapi juga sangat dicintai oleh masyarakat Afrika Selatan. Jejak perjuangannya menyatukan kita dalam semangat yang sama,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rusdy menambahkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari Program Rumah Budaya Indonesia yang dicanangkan pemerintah pusat. Program ini bertujuan memperkenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia ke kancah internasional, termasuk kepada lebih dari 2,7 juta diaspora Indonesia yang tersebar di Afrika Selatan.

“Kami dari Dinas PUPR tentu siap mendukung proses teknis pendirian replika istana ini, termasuk perencanaan arsitektur dan struktur bangunan agar tetap mengedepankan keaslian dan kekuatan simbolik budaya Gowa,” ujar Rusdy Alimuddin menutup pernyataannya.(*)