MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin menegaskan komitmennya dalam mendukung internasionalisasi sebagai wujud kontribusi dalam World Class University (WCU). Selama masa kepemimpinan Rektor Prof Jamaluddin Jompa berbagai peningkatan kualitas yang semakin memperkuat reputasi global.

Dekan FKG Unhas, drg Irfan Sugianto menjelaskan, FKG mencatat capaian penting dalam pemeringkatan internasional. Pada 2023, FKG Unhas berada di posisi 451–500 QS Ranking by Subject Dentistry, kemudian naik ke peringkat 391–400 pada 2024. Lonjakan ini tidak lepas dari dorongan pimpinan universitas yang konsisten memberi ruang dan dukungan penuh terhadap program internasionalisasi.

Mengoptimalkan kerja sama internasional menjadi strategi kunci. Prof JJ mendorong agar fakultas tidak berhenti pada penandatanganan MoU, melainkan menghidupkan kerja sama melalui aktivitas nyata.

Drg. Irfan menjelaskan, setiap semester, minimal dua dosen asing dari universitas mitra hadir memberikan kuliah di kelas internasional. Kehadiran mereka kemudian diformalkan melalui SK Rektor sebagai dosen asing atau _adjunct professor_.

“Kelas internasional FKG yang kini memasuki tahun keenam juga berkembang pesat. Jika awalnya hanya melibatkan satu universitas mitra, kini melibatkan 10 universitas di lima negara yakni Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia, dan Inggris. Tiga di antaranya bahkan tercatat dalam 100 besar QS by Subject,” jelas drg. Irfan.

FKG juga gencar menginisiasi kegiatan akademik berskala internasional. Dua konferensi bersama universitas mitra seperti Niigata University, Taipei Medical University, dan Health Science Hokkaido berhasil diselenggarakan. Upaya ini menghadirkan exposure internasional dan memperluas rekognisi Unhas dalam bidang kedokteran gigi.

Dorongan Prof JJ agar Unhas bertransformasi dari teaching university ke research university juga diwujudkan melalui thematic research group (TRG). FKG aktif menjalin kolaborasi penelitian dengan mitra luar negeri, sehingga hasil riset dapat lebih berkualitas dan berdampak nyata.

“FKG berhasil membuka sejumlah program studi baru. Di antaranya PPDS Radiologi, Ilmu Penyakit Mulut, Program Doktor Kedokteran Gigi berbasis riset, hingga Program Subspesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (SP2) yang pertama di Indonesia. Ini menegaskan dukungan universitas terhadap pengembangan prodi inovatif dan visioner,” tambah drg. Irfan.

FKG juga tercatat sebagai fakultas dengan tingkat penyelesaian studi tepat waktu tertinggi. Evaluasi dan monitoring rutin yang dilakukan ke unit-unit menjadi bagian dari sistem yang dibangun, sejalan dengan komitmen Prof JJ dalam menciptakan tata kelola akademik yang efektif dan efisien.

Lebih lanjut, drg. Irfan menambahkan,  visi besar Prof JJ terhadap riset, publikasi, dan internasionalisasi membawa dampak nyata. Kepemimpinan yang visioner ini, menurutnya mampu mendorong fakultas tidak hanya berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga memperkuat posisi Unhas dalam peta pendidikan tinggi global.

Dengan berbagai langkah strategis selama masa kepemimpinan Prof JJ, FKG optimis dapat terus memperluas reputasi internasionalnya, sekaligus memperkuat kontribusi Unhas menuju World Class University. (*)