BIG 40 Conference di Makassar Ulas Strategi Penguatan Ekonomi Melalui Hilirisasi
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Memasuki usia ke-40 tahun, Bisnis Indonesia Group menggelar Bisnis Indonesia Group (BIG) 40 Conference sebagai rangkaian dari perayaannya.
BIG 40 Conference berlangsung secara serentak di 9 kota di Indonesia, di antaranya di Jakarta, Makassar, Medan, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Balikpapan pada Senin (8/12/2025).
BIG 40 Conference di Makassar digelar di Hotel Claro dengan mengulas Hilirisasi Pertanian dan Ekonomi Biru Sulawesi Selatan.
Turu hadir sebagai narasumber Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Wahyu Purnama A dan Ketua DPW ALFI/ILFA Sulselbar Yodi Nalendra.
Dalam pemaparannya, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Wahyu Purnama A mengatakan, tantangan hilirisasi pertanian saat ini karena petani yang semakin berkurang.
Banyak petani berusia lanjut, sementara minat generasi muda ke sektor pertanian masih rendah.
“Hilirisasi pertanian sangat penting, bukan hanya tentang produksi. Pertanian Sulsel kuat dengan sejumlah komoditas seperti padi, kakao, kopi, juga termasuk rumput laut,” ujar Wahyu Purnama.
Menjawab tantangan tersebut, kata Wahyu, Bank Indonesia telah mempercepat produksi komoditas seperti Padi dengan varietas unggul Gamagora.
Dengan bibit unggul varietas Gamagora, hasil panen berpotensi meningkat signifikan. Uji coba terakhir menunjukkan produksi mencapai 8,9 ton per hektare, bahkan bisa melebihi 10 ton.
“Hilirisasi produk laut, pangan, dan hasil tani perlu dipercepat agar sektor ini tidak hanya menjual bahan mentah,” lanjut Wahyu.
Wahyu Purnama juga menilai, hilirisasi bagi sektor UMKM juga perlu didorong. Hal terebut mengingat UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Sulsel.
Sementara itu, Ketua DPW ALFI/ILFA Sulselbar Yodi Nalendra menambahkan, jika hilirisasi ini tentu akan sangat berpengaruh pada volume logistik.
“Jika sebelumnya bahan mentah dikirim bisa sampai beberapa kontainer, dengan hilirisasi ini tentu akan berkurang. Namun, tentu dari kami akan mendukung,” ujarnya.
Dengan hilirisasi ini lanjutnya, akan banyak bahan olahan pendukung yang dibutuhkan sehingga banyak proses logistik yang dibutuhkan.
“Hilirisasi membuat rantai nilai bertambah panjang, pasar semakin luas, dan kontribusi logistik makin strategis,” tutup Yodi.