
Tangis Pecah, Wisuda di UMI Jadi Capaian Manis Perjuangan Tujuh Anak Yatim Piatu
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Selasa (2/9/2025), Phinisi Ballroom Hotel Claro Makassar dipenuhi ribuan insan kampus dan keluarga. Namun seketika, keheningan menguasai baru kemudian tangis haru pecah.
Tujuh wisudawan tampil di panggung. Mereka dari Fakultas Farmasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Ilmu Komputer — menjalani hari bahagia itu sebagai anak-anak yatim piatu yang menembus rintangan berat pendidikan tanpa figur ayah maupun ibu di sisi mereka.
Tak ada sosok ayah yang menatap penuh kebanggaan. Tak ada sosok ibu yang menitikan air mata haru. Hanya ada doa yang terucap lirih, rindu yang terpendam, dan semangat pantang menyerah yang menyinari ruang.
Di saat protokoler acara membacakan kisah mereka, Ballroom mendadak hening kemudian dipenuhi rasa haru. Para guru besar menunduk penuh rasa. Orang tua wisudawan lain menatap anak-anak mereka.
Ratusan wisudawan berdiri, memberi tepuk tangan panjang, menjadi ayah, menjadi ibu, menjadi keluarga bagi mereka yang paling membutuhkan.
UMI bukan lagi sekadar almamater; hari itu, UMI berubah menjadi rumah. Tujuh anak hebat itu bukan hanya lulusan, namun mereka adalah cahaya, teladan, dan inspirasi.
“Jika engkau masih punya ayah dan ibu, peluklah mereka sekarang juga. Karena ada banyak anak yang hanya bisa memeluk rindu dalam doa,” pesan Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH., MH.
Ini adalah bagian dari rangkaian prosesi wisuda Periode II yang melibatkan total 4.022 wisudawan yang diselenggarakan selama empat hari,m di Claro Hotel, Jalan AP Pettarani, Makassar, Minggu dari 31 Agustus hingga 3 September 2025. (*)