Bupati Adnan saat melakukan pertemuan dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Jeneberang Saddang di ruang rapat Bupati Gowa, Jumat (14/2/2020).

Hutan Lindung Gowa Dibabat, Bupati Adnan: Saya Tidak Percaya Penjaga Hutan

Jumat, 14 Februari 2020 | 22:08 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku tidak percaya dengan penjaga hutan. Hal tersebut dengan melihat kondisi lindung di Wilayah Kabupaten Gowa.

“Saya sudah tidak percaya dengan para penjaga hutan, melihat banyak hutan lindung yang dibabat,” ujar Adnan saat melakukan pertemuan dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Jeneberang Saddang di ruang rapat Bupati Gowa, Jumat (14/2/2020).

pt-vale-indonesia

Adnan menyebutkan satu persatu tingkat dan perlakuan masyarakat terhadap hutan yang ada di hulu. Bahkan Adnan menyebutkan bagaimana lemahnya BKSDA (balai konservasi sumber daya alam) dalam melakukan pengawasan hutan di wilayah Malino.

Seperti saat Menteri Lingkungan Hidup yang masih dijabat Sitti Nurbaya berkunjung ke Tinggimoncong. Ia sempat membawa keliling kota Malino dan beberapa tempat lainnya, untuk melihat bagaimana perambahan hutan yang terjadi.

“Padahal itu dekat dengan kantor BKSDA, hingga kini belum juga ada tanda-tanda penyelesaian. Kenapa bisa begini? karena kewenangan pengelolaan hutan lindung memang tidak ada di Pemkab. Semua ada di pemerintah provinsi,” ujarnya.

Olehnya itu, Bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini menyarankan agar ada kerjasama semua pihak, baik itu Balai, TNI-Polri, pemerintah provinsi dan kabupaten.

“Kalau kerjasama ini jadi dan terbangun dengan baik, maka tingkat pengrusakan hutan dapat kita minimalisir,” tandasnya.(*)