Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah guna melakukan panen raya padi dan lele di Desa Loning, Kecamatan Petarukan sekaligus panen lele Bioflok di Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Senin (7/12/2020)

Kunjungi Pemalang, Mentan SYL Panen Padi dan Lele

Senin, 07 Desember 2020 | 15:58 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

PEMALANG, GOSULSEL.COM — Menteri Pertanian (Mentan) yang juga sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim, Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah guna melakukan panen raya padi di Desa Loning, Kecamatan Petarukan sekaligus panen lele Bioflok di Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Senin (7/12/2020).

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini terus mendorong pengembangan pertanian integrasi padi-ikan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Pertanian khususnya di Jawa Tengah dan Pemalang tidak asing. Pertanian telah berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan menyumbang pada kehidupan dari dulu sampai sekarang. Saat ini di era pandemi Corona, sektor yang meningkat pertumbuhannya hanya pertanian. Tadi saya lihat budidaya lele bagus sekali. Jadi di Pemalang ini harus dikembangkan integrasi padi dan lele agar ketahanan pangan kita semakin tangguh,” demikian dikatakan SYL pada kunjungan tersebut.

SYL menjelaskan dalam upaya mewujudkan kemajuan di sektor pertanian dan perikanan yang mandiri, mensejahteraan pertanian dan terus berkontribusi terhadap perekonomian nasional, terobasan yang diimplementasikan yakni tak hanya menyalurkan bantuan fisik atau input produksi dan pendampingan. Akan tetapi, juga menyalurkan fasilitas dana kredit usaha rakyat (KUR) yang benar-benar membantu permodalan dan kemajuan petanian.

“KUR ini salah satu kekuatan di bidang pertanian sesuai yang Bapak Presiden Jokowi minta. Negara benar-benar hadir memfasilitasi menumbuhkan kekuatan stok pangan nasional, dilakukan secara merata di seluruh daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menjelaskan Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu sentra produksi beras nasional sehingga produksi dan kualitas hingga nilai tambah untuk mendongkrak kesejahteraan petani harus terus ditingkatkan. Data terbaru tahun 2020 ini, luas baku sawah Jawa Tengah mencapai 1,5 juta ha dan luas panen padi 1,7 juta ha dengan provitas 5,69 ton/ha, menghasilkan padi sebesar 9,55 juta ton gabah kering giling atau setara 5,48 juta ton beras.

“Dengan jumlah penduduk 34.718.204 jiwa dan estimasi konsumsi beras 3,87 juta ton, maka diperoleh surplus 1,61 juta ton. Sementara Kabupaten Pemalang sendiri luas panen padinya tahun 2020 ini 74.134 hektar dengan provitas 5,51 ton per hektar, diperoleh produksinya 408.096 gabah kering giling atau setara 234.125 ton beras. Dengan proyeksi jumlah penduduknya 1.302.813 jiwa dan estimasi konsumsi beras 145.368 ton beras, maka surplus 88.757 ton,” paparnya.

Terkait harga beras saat ini, di Kabupaten Pemalang sendiri sebesar Rp9000/kg. Oleh karena itu, Suwandi menekankan untuk meningkatkan produksi dan terus menggairahkan petani, Kementan memberikan perhatian penuh terhadap petani dan budidaya padi. Kementan menyalurkan bantuan secara gratis yakni berupa bibit unggul, pupuk berkualitas, mekanisasi pertanian modern yang mempercepat olah tanah, tanam dan panen, bantuan asuransi pertanian dan pendampingan yang masif serta fasilitas permodalan melalui kredit usaha rakyat (KUR).

“Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kami terus terjun ke lapangan, tidak hanya sekedar memonitor tapi memastikan langsung dan cepat mengambil langkah nyata jika terdapat lahan yang belum melakukan pengolahan dan penanaman,” bebernya.(*)