Bupati Morowali, Taslim saat memberikan sambutan dalam Pelatihan Hygiene Sanitasi Penjamah Makanan Tingkat Kabupaten Morowali Tahun 2022 di Losmen Amanah, Desa Ipi, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Senin (07/02/2022)/Ist

Peduli Hygiene Sanitasi, Bupati Morowali Apresiasi Vale Indonesia

Selasa, 08 Februari 2022 | 19:04 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MOROWALI, GOSULSEL.COM — PT Vale Indonesia Tbk bersinergi Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Morowali menggelar Pelatihan Hygiene Sanitasi Penjamah Makanan Tingkat Kabupaten Morowali Tahun 2022. Bertempat di Losmen Amanah, Desa Ipi, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Senin (07/02/2022).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Morowali, Taslim, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Ashar Ma’aruf. Serta Manager External Relations PT Vale Indonesia Blok Bahodopi, Asriani Amiruddin.

pt-vale-indonesia

Kegiatan ini dilaksanakan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021. Itu tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor Kesehatan.

Bupati Morowali, Taslim menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi pada Vale Indonesia. Sebab, telah banyak memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah dalam mewujudkan visi Morowali sejahtera bersama.

“Terima kasih dan apresiasi pada PT Vale yang sudah banyak memberikan kontribusinya bagi masyarakat Morowali. Tentunya, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan penjamah makanan terkait aturan dalam menyajikan makanan kepada para konsumen,” katanya.

Menurutnya, pelatihan ini sangat penting dilaksanakan. Pasalnya, merupakan prioritas pemerintah sebab merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan, guna mewujudkan masyarakat Morowali sejahtera.

“Sarana tempat pengelolaan makanan yang menyediakan makanan dan minuman secara masal bagi masyarakat perlu dilakukan pengawasan terhadap Hygiene Sanitasi Makanan. Untuk memenuhi persyaratan Higine Sanitasi Makanan, diperlukan adanya pelatihan,” ujarnya.

Taslim menegaskan, peserta pelatihan mampu mengikuti kegiatan dengan serius dan seksama, sehingga diharapkan dengan adanya pelatihan ini semakin memberikan pemahaman kepada penjamah makanan. Dengan begitu bisa memenuhi syarat-syarat yang telah diberlakukan dalam menjalankan usaha jajanan makanan di Kabupaten Morowali.

“Ini harapan kita agar penjual makanan yang ada bisa mengikuti aturan sesuai dengan standar kesehatan dan persyaratan higiene sanitasi yang telah diatur pemerintah,” lanjut Taslim.

Pelatihan ini juga menjadi salah satu syarat administrasi yang harus dipenuhi untuk memperoleh laik higiene sanitasi. Untuk itu, tegas dia, sertifikat tidak menjamin makanan bersih.

“Namun, keseriusan kalianlah dalam mengikuti pelatihan ini sangat ditentukan sehat tidaknya makanan, apalagi para penjual makanan ini semakin bertambah. Tentu saja perlu adanya pemahaman sehingga menghindarkan risiko kesehatan kepada para konsumen,” ungkapnya.

Sementara itu, Manager External Relations PT Vale Indonesia Blok Bahodopi, Asriani Amiruddin menjelaskan, jika pihaknya akan terus bersinergi dengan Pemkab Morowali. Keduanya memberikan edukasi dan manfaat sebesar-besarnya melalui program-program yang dicanangkan oleh PT Vale, bagi Kabupaten Morowali khusunya masyarakat, guna mendukung visi morowali sejahtera bersama.

“Ini bagian Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale di sektor kesehatan, semangat yang ingin kita munculkan bahwa kedepan lewat kegiatan edukasi seperti ini, dapat memberikan peningkatan taraf kesehatan masyarakat, pelaku usaha seperti warung makan dapat teredukasi meningkatkan kualitas layanan untuk lebih higienis, pemangku kebijakan pun yang ikut kegiatanakan teredukasi, karena dengan pengetahuan yang mereka miliki akan mampu memberikan informasi kembali ke masyarakat,” ucapnya.

Sebagai bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale bidang kesehatan, melalui kegiatan ini, ia berharap dapat mengedukasi para penjamah makanan di kabupaten morowali. Terkhusus area pemberdayaan yakni Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi.

“Diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, para pelaku usaha seperti warung makan dapat teredukasi untuk meningkatkan kualitas sajian dan layanannya lebih higienis, pemangku kebijakan pun yang ikut kegiatan teredukasi, karena dengan pengetahuan yang mereka miliki akan mampi memberikan informasi dan edukasi kembali ke masyarakat,” tukasnya.(*)