PT Vale Indonesia dalam Kelas Motivasi yang diikuti sebanyak 40 siswa kelas 10 dan kelas 11 jurusan Geologi Pertambangan SMK Pertambangan Bahomohoni, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (5/02/2022)/Ist

Vale Indonesia Sosialisasi Penerapan K3 di Kelas Motivasi Bungku

Selasa, 08 Februari 2022 | 01:26 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MOROWALI, GOSULSEL.COM — No Safety No Production, beginilah salah satu tagline yang diterapkan PT Vale Indonesia Tbk menjalankan operasionalnya. Budaya mengedepankan keselamatan dan keamanan menjadi hal fundamental yang wajib diterapkan oleh seluruh karyawan PT Vale.

Semangat inilah yang disebarkan PT Vale Indonesia dalam Kelas Motivasi yang diikuti sebanyak 40 siswa. Mereka dari kelas 10 dan kelas 11 jurusan Geologi Pertambangan SMK Pertambangan Bahomohoni, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (5/02/2022).

Kelas motivasi ini sudah memasuki pertemuan ketiga atau pertemuan terakhir. Sebagaimana dengan Surat Kerjasama Operasional (SKO) 1.

Sebelumnya, pertemuan kedua telah dilaksanakan pada 8 Desember 2021. Pada kesempatan tersebut hadir perwakilan dari PT Vale, yakni Koordinator EHS blok Bahodopi Ashadi Cahyadi serta tim External Relation PT Vale di Blok Bahodopi.

Materi yang dibawakan terkait penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT Vale. Di mana materi ini juga sangat erat kaitannya dengan mata pelajaran yang diperoleh siswa SMK Pertambangan.

Koordinator EHS blok Bahodopi Ashadi Cahyadi mengatakan, pada kelas motivasi tersebut, pihaknya memberikan edukasi. Itu soal bagaimana sebaiknya para siswa bisa menyiapkan dirinya dalam memasuki dunia kerja nantinya, utamanya dari sisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

“Saya memberikan gambaran ke mereka apa yang akan dihadapi di dunia kerja. Sebelumnya mereka sebagai jurusan teknik pertambangan memang ada mata pelajaran K3 juga. Jadi kita menyampaikan di dunia kerja bukan sekedar membutuhkan pengetahuan teknikal (geologi, perencanaan tambang, dll), tapi juga pengetahuan terkait dengan keselamatan kerja,” ujarnya.

Selain itu, para siswa juga dibekali pemahaman di sisi kesehatan kerja. Hal itu sesuai dengan aturan Undang-undang setiap pekerja tambang harus sehat dan kesehatannya dimonitor untuk menghindari penyakit akibat kerja.

“Mereka sebagai pelajar yang masih muda perlu menjaga Kesehatan, agar nantinya memasuki dunia kerja bisa dalam kondisi sehat. Jangan sampai justru dari muda tidak memperhatikan kesehatan, setelah mau masuk kerja malah tidak lulus tes kesehatan. Termasuk hindari narkoba dan sebagainya,” katanya.

Pada pertemuan tersebut, Ashadi juga memutarkan video Selayang pandang terkait PT Vale, diantaranya memberikan gambaran pada siswa bagaimana proses bekerja di PT Vale, mulai dari eksplorasi, peleburan sampai rehabilitasi lahan pasca tambang. Dari situ kita berikan gambaran bahwa apa-apa yang diterapkan PT Vale disetiap proses, utamanya dalam hal kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L) sangat penting.

“Siswa cukup antusias. Ada beberapa yang bertanya seperti bagaimana prosedur dalam bekerja di daerah terpencil yang diterapkan oleh Vale. Kemudian bagaimana penanganan lingkungan, dimana mereka melihat beberapa kegiatan diluar Vale sekarang kan banyak lingkungan yang relatif mulai rusak. Makanya, saya jelaskan bagaimana komitmen PT Vale dalam beroperasi tetap memperhatikan lingkungan (sustainable mining),” jelasnya.

Selain itu, para siswa diberi pemahaman penerapan K3 di PT Vale. Terutama ketika berada di tempat terpencil harus menyediakan yang namanya Emergency Respons Procedure (ERP) dan didampingi oleh tenaga yang memiliki keahlian terhadap pertolongan pertama.

Salah seorang siswa Kelas 11, Jurusan Geologi Pertambangan, SMK Pertambangan Bungku, Irmawati mengaku sangat senang bisa mengikuti kelas Motivasi tersebut. Apalagi, dirinya telah mengikuti tiga sesi dari kelas Motivasi.

“Saya sangat senang dan beruntung bisa mendapatkan pengetahuan baru dari PT Vale, utamanya terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Bahwa betapa pentingnya untuk menjaga dan menerapkan hal itu dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi memang, banyak hal yang semakin dipahami dari sebelumnya hanya mengetahui saja dan tidak mendalam,” tukasnya.(*)