Beras

Kementan Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Natal Dan Tahun Baru

Minggu, 25 Desember 2022 | 10:11 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

JAKARTA, GOSULSEL.COM — Berbagai upaya dilakukan Kementerian Pertanian agar pasokan beras terjaga serta harganya terjangkau jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Salah satu arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo adalah mendekatkan produksi beras petani ke konsumen, sehingga mata rantai distribusi terpotong. Upaya tersebut diharapkan membuat harga lebih terjangkau, tetapi petani tetap mendapatkan keuntungan.

Rantai distribusi ini menjadi perhatian khusus untuk mencegah gejolak harga di pasaran serta menyediakan pangan dengan harga terjangkau, tetapi kualitas terjaga.

Upaya lain yang dilakukan Kementan adalah penyaluran beras harga terjangkau di Jabodetabek. Hingga minggu ke tiga Desember 2022, penyaluran beras telah dilakukan di enam lokasi wilayah Jakarta Timur, satu lokasi di Jakarta Selatan, dan beberapa lokasi di Bogor, Depok, serta Bekasi. Khusus di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Batara Siagian, Koordinator Substansi Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyampaikan telah melakukan pemasaran beras di 6 titik di Jakarta Timur dan pemasaran beras di 5 titik di jabodetabek yaitu di Bogor, Depok dan Bekasi dan akan ada lagi dalam beberapa hari kedepan menjelang tahun baru.

“Yang pertama beras yang di pasarkan sebanyak 2,5 ton dan kemarin pada tanggal 22 sebanyak 2,5 ton jadi total 5 ton yang sudah di pasarkan, Beras yang dijual jenis Medium dan Premium, untuk beras medium di jual dengan harga Rp9.400. Sedangkan beras premium di jual dengan harga Rp10.000. Harga ini tentunya lebih rendah dari harga pasaran saat ini dan diharapkan masyarakat dapat terbantu,” ujar Batara, Sabtu (24/12/2022).

“Terkait rantai distribusi ini memang perlu adanya perhatian khusus serta peran aktif dari beberapa pihak yang terkait antara lain Kementan, Kemendag, Bulog sekarang ada Bapanas, mulai dari pendataan beras dari petani hingga beras dipasarkan. Ini harus menjadi perhatian sehingga kenaikan bahkan penurunan harga beras itu bisa di minimalisir,” lanjutnya.

Respon Masyarakat terkait kegiatan ini memang sangat antusias terutama ibu-ibu salah satunya Ibu Raudah, warga Kelurahan Nanggewer, Bogor yang merasa sangat terbantu pasalnya beras yang di jual lebih murah dibanding beras yang ada di pasar saat ini.

“Ini sangat membantu terutama bagi saya ya, dan harapan saya tentunya jika di adakan lagi kegiatan seperti ini yang di jual jangan hanya beras tapi bahan pangan lain nya juga,” kata Raudah.

Hal yang sama di sampaikan Ibu Lastri, warga Kecamatan Cinere, Depok. “Ini sangat membantu sekali, harapan saya kepada pemerintah kegiatan seperti ini sering dilakukan,” pungkas Ibu Lastri.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengungkapkan bahwa intervensi ini sesuai dengan arahan bapak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam rangka penyediaan bahan pangan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Ini bertujuan mendekatkan beras produksi petani langsung ke konsumen, karena memang kenaikan harga beras saat ini diakibatkan rantai distribusi yang terlalu panjang, dengan ini diharapkan masyarakat bisa terbantu dan petani tetap bisa menikmati harga gabahnya,” ungkap Suwandi.(*)


BACA JUGA