Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat turun langsung ke pasar memastikan harga bahan pokok termasuk harga beras di Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu (18/02/2023)/ Foto: Humas Kementan

Presiden Jokowi Pastikan Pasokan Beras Bertambah dari Panen Raya

Sabtu, 18 Februari 2023 | 19:21 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

SURABAYA, GOSULSEL.COM — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pasokan beras Indonesia saat ini terus bertambah. Penambahan tersebut datang dari berbagai operasi pasar serta panen raya petani sejak beberapa waktu terakhir. Menurut Presiden Jokowi, kondisi ini juga diikuti kebutuhan pangan lainnya, seperti bawang dan telur yang berangsur turun.

“Mungkin secara nasional nanti di bulan Februari akan ada satu jutaan (panen), kemudian di bulan Maret akan ada 1,9 jutaan (panen). Kira-kira itu, sehingga kalau produksi (beras) dari petani, dari panen ada, artinya apa, stoknya melimpah, kalau stoknya melimpah dan permintaan tetap artinya secara otomatis harga-harga akan turun,” ujar Jokowi di Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu (18/02/2023).

pt-vale-indonesia

Presiden mengatakan, pasokan beras yang dihasilkan saat ini sudah sampai kepada pedagang baik di pasar maupun pedagang eceran. Bahkan dari hasil pengecekan, harga beras di Jawa Timur turun menjadi Rp44 ribu per 5 kilogram atau dibawah Rp9 ribu per satu kilogram.

“Berasnya sudah sampai ke warung dan ke pasar-pasar, saya lihat sudah dan harganya baik tadi Rp44.000 untuk 5 kilo, artinya harga di bawah Rp9.000 per satu kilogram. Tadi saya lihat semua warung semua ada barangnya dan melimpah di sini (Jawa timur),” katanya.

Presiden berharap, stabilitas harga semacam ini bisa berlaku di semua pasar dan eceran di Indonesia sehingga mampu mengendalikan inflasi secara baik. Dia melihat, hal tersebut sudah diawali di wilayah Jawa Timur.

“Stabilitas harga seperti ini yang kita inginkan,” katanya.

Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melapor kepada Presiden Joko Widodo bahwa panen raya padi di berbagai daerah akan dimulai pada Februari hingga Maret 2023 mendatang.

“Kita laporkan kepada Bapak Presiden bahwa mulai Februari sampai Maret ini proses-proses panen raya sudah berlangsung di semua daerah,” katanya.

SYL mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada lebih dari 1 juta hektare lahan yang panen pada Februari 2023 dan 1,9 juta hektare lahan pada Maret 2023. Selain berbekal data BPS, Mentan SYL menggunakan data milik Kementerian Pertanian serta pemerintah daerah untuk memastikan kapan panen raya padi bakal terjadi.

“Tadi Bapak Presiden mengatakan, kapan puncak panen, ya di sekitar awal-awal minggu pertama, minggu kedua Maret itu mulai masuk pada puncak-puncak panen yang ada. Walaupun dengan berbagai varietas yang kita pakai sekarang sudah lebih dari itu, tetapi kita pakailah (estimasi) yang terendah 5,9 (juta ton) data BPS,” jelasnya.(*)


BACA JUGA