Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengecek salah satu truk yang akan membawa bawang merah ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, dalam acara panen raya dan pelepasan bawang merah di Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Minggu (05/03/2023)/ Foto: Humas Kementan

Mentan SYL dan Wamendag Panen Raya dan Lepas Pasokan Bawang Merah Ke Ibukota

Minggu, 05 Maret 2023 | 17:42 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

BREBES, GOSULSEL.COM — Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah KH. Taj Yasin Maimoen melakukan panen raya sekaligus pelepasan bawang merah di Kabupaten Brebes sebanyak 25 truk atau 175 ton ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Panen dan pelepasan bawang merah dari jantung produksi bawang merah nasional ini guna memastikan produksi dan ketersediaan bawang merah menjelang Ramadan hingga Lebaran aman sekaligus upaya menstabilkan harga.

“Ini adalah atas perintah Bapak Presiden Jokowi untuk memastikan ketersediaan pangan menghadapi Ramadhn hingga lebaran. Produktivitas bawang merah kita tahun ini cukup baik. Oleh karena itu, hari ini kita sama-sama mengirim bawang merah dari Brebes ke DKI Jakarta sebanyak 25 truk. Hari ini panen bersama Wamendag dan besok akan diterima Gubernur DKI Jakarta,” demikian dikatakan Mentan SYL pada acara panen bawang merah tersebut di Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Minggu (05/03/2023).

Data BPS menunjukkan luas panen dan produksi bawang merah nasional semakin meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2018, luas panennya sebesar 156.779 ha dengan produksi 1,50 juta ton, 2019 seluas 159.195 ha dengan produksi 1,58 juta ton, 2020 seluas 186.900 ha dengan produksi 1,82 juta ton, 2021 seluas 194.575 ha dengan produksi 2,0 juta ton dan 2022 seluas 185.051 dengan produksi 1,99 juta ton.

“Bawang Merah meskipun secara agregat tahunan kita terhitung swasembada, namun produksi antar-bulan dan antar-wilayah masih belum merata sepanjang tahun. Produksi bawang merah masih terkonsentrasi di beberapa daerah seperti Brebes, Nganjuk, Bima, Enrekang, Solok, Garut dan sentra-sentra lainnya. Di sinilah pentingnya sinergi dan kolaborasi dari berbagai stakeholder terkait, untuk menciptakan orkestra penyediaan pangan nasional, khususnya bawang merah, mulai dari hulu hingga hilir,” tutur SYL.

Lebih lanjut SYL mengatakan Kementan mempunyai mitra taktis dan strategis sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi nasional, yakni petani Champion. Champion ini adalah orang-orang terpilih yang dipandang mampu mengkonsolidasikan segenap sumber daya yang ada untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjaga pasokan dan harga kebutuhan pangan pokok yang rentan terhadap inflasi khususnya komoditas aneka cabai dan bawang merah.

“Tahun 2023 ini, para Champion telah menyatakan komitmennya untuk mengkonsolidasikan pasokan bawang merah sebanyak 5.750 ton dan aneka cabai sebanyak 2.750 ton sebagai stok cadangan Kementerian Pertanian jika sewaktu-waktu diperlukan, terutama pada momentum Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Puasa, Lebaran, Iduladha, Natal dan Tahun Baru,” cetusnya.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga memberikan apresiasi kepada Menteri Pertanian SYL yang menyelenggarakan panen bawang merah dan berhasil meningkatkan produksinya, serta menjadikan neraca perdagangan tahun 2022 surplus Rp54,46 miliar, tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia. Dengan demikian, pemerintah dapat memastikan langsung ketersediaan stok pangan dan mengendalikan inflasi, khususnya menghadapi ramadan hingga Idulfitri tahun 2023.

“Salah satu tugas kita (Kemendag) melihat mengecek guna memastikan langsung ketersediaan pangan di daerah dan pasar, termasuk bawang merah. Kemarin saya keliling dari Samarinda, Garut, Sumatera Barat dan sampai ke Indonesia timur di Makassar, Gowa dan seterusnya memastikan harga-harga itu terkendali,” ujarnya.

“Memang ada fluktuasi sedikit tetapi masih dalam wajar. Dan saya yakin di Jawa Tengah ini juga dapat terkendali dengan baik. Ini tentu salah satunya berkat keberhasilan Bapak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam meningkatkan produksi pangan,” imbuh Jerry.

Jerry menambahkan Kemendag sendiri terus mendukung agar ketersediaan pangan, khususnya bawang merah ini aman dengan harga yang menguntungkan petani, pedagang dan masyarakat, salah satunya menyiapkan Sistem Resi Gudang (SRG). Sistem ini penting karena ketika panen raya tentu butuh penyimpanan, sehingga Kemendag juga ikut support dengan membangun gudang di daerah-daerah sehingga hasil panen bisa disimpan aman dan terpelihara dengan baik dalam ruangan yang cukup lama yakni 3 sampai 6 bulan seperti bawang merah.

“Ini salah satu bentuk bagaimana kita membangun bersinergi dengan Kementan, sehingga hulu dan hilirnya terpelihara dan terjaga dengan baik. Oleh karena itu, kita harus menjaga sinergitas untuk kepentingan masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin mengatakan kunjungan ini menjadi penting karena pemantauan ketersediaan bawang merah di Kabupaten Brebes dilakukan langsung oleh Menteri Pertanian dan Wakil Menteri Perdagangan untuk mengamakan pasokan bawang merah menjelang ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2023. Kabupaten Brebes memberikan dukungan penuh untuk stabilitas pasokan dan harga bawang merah nasional dengan kesiapan produksi lebih dari 15.000 ton bawang merah di bulan Maret untuk pemenuhan kebutuhan menjelang hari besar keagamaan nasional bulan Ramadan dan Idulfitri.

“Luas panen dan produksi bawang merah Kabupaten Brebes menduduki urutan pertama di tingkat Provinsi Jawa Tengah maupun nasional. Di tahun 2022, luas panennya mencapai 32.573 ha dengan perkiraan produksi sebesar 384.448 ton, menjadikan Kabupaten Brebes sebagai sentra nomor satu terbesar di Indonesia,” sebutnya.

“Mulai saat hingga Ramadan dan Idulfitri, kami siap menyuplai bawang merah ke Ibukota Jakarta sebanyak 25 sampai 27 ton per hari. Dengan demikian, kestabilan harga pun dapat kita kendalikan,” tambah Urip.(*)


BACA JUGA