Vale Indonesia Gelar Rekrutmen Karyawan Secara Transparan, Turut Libatkan Berbagai Pihak

Minggu, 05 Maret 2023 | 15:14 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

LUWU TIMUR, GOSULSEL.COM – Tahapan tes teknikal yang merupakan bagian dari proses perekrutan karyawan non staf PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) telah berlangsung pada hari Sabtu (25/02/2023). Pada tahapan tersebut lebih dari 3.000 pelamar mengikuti tes teknikal yang dilaksanakan di SD dan SMP Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS).

Proses penjaringan sebanyak 117 pegawai non-staff yang akan mengisi 17 posisi yang dibuka pendaftarannya sejak Desember lalu. Sebelumnya, pada Januari 2023, perseroan telah melakukan tahap Seleksi dan Verifikasi Berkas secara terbuka kepada 4.271 pelamar. Bahkan, Tim Rekrutmen PT Vale melakukan perpanjangan waktu verifikasi untuk melayani pelamar yang berhalangan hadir dalam jadwal sebelumnya.

Sebagai bentuk komitmen transparansi dalam perekrutan, PT Vale melibatkan Universitas Hasanudin, serta melibatkan pihak pemerintah yakni Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Luwu Timur, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Luwu Timur, Polres Luwu Timur, pihak kecamatan dari empat wilayah pemberdayaan, Yayasan Pendidikan Sorowako, dan Departemen Security Services.

Seluruh pihak tersebut ikut serta mengawal jalannya proses seleksi yang lebih akuntabel dan transparan. Perseroan juga memfasilitasi kelompok masyarakat yang ingin memantau jalannya proses seleksi.

Direktur People and Culture PT Vale Indonesia Tbk, Gustaf Ganna Songgo mengatakan, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) memastikan proses perekrutan karyawan berjalan transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Perseroan melibatkan tidak saja perguruan tinggi seperti UNHAS sebagai pihak independen yang melaksanakan test teknikal, mulai dari pembuatan soal tes, pengawasan pelaksanaan tes, hingga pemeriksaan lembar jawaban dan pelaporan nilai tes peserta. Tapi juga, seluruh stakeholder terkait dilibatkan demi memastikan prosesnya berjalan sangat transparan,” katanya.

Sebagai bagian dari transparansi, Perseroan terbuka untuk memberikan penjelasan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang masuk. Sebagai contoh, pertanyaan mengenai tingkat Kelulusan Tes Teknikal Posisi Instrumen 3 yang hanya sebesar 33.12%.

“Kami sampaikan jumlah peserta untuk tes teknikal posisi Instrument 3 adalah sebanyak 227 orang dan bukan 277 orang, dengan demikian tingkat % kelulusan untuk posisi Instrument 3 adalah 92/227 = 40.53%,”jelas Gustaf.

Sementara itu, terkait isu adanya penambahan nomor tes dari yang sebelumnya diumumkan. Gustaf memaparkan, bahwa benar terdapat peserta tes dengan nomor 3475 – 3478, walaupun jumlah peserta tes yang diumumkan sebelumnya hanya sampai nomor Tes 3474.
Menurut Gustaf, tiga peserta dengan nomor tes 3475, 3476, dan 3477 merupakan peserta rekrutmen non staff yang telah lulus tahapan seleksi dan verifikasi berkas namun tidak tercatat pada pengumuman sebelumnya.

“Berpedoman pada informasi yang disampaikan dalam lembar pengumuman kelulusan seleksi dan verifikasi berkas, ke tiga Peserta tersebut kemudian menghubungi Panitia Rekrutmen sebelum dilakukan tes teknikal dan dapat memberikan bukti bahwa ketiganya telah lulus tahapan Seleksi dan Verifikasi Berkas tersebut, sehingga dengan demikian ke tiganya berhak untuk mengikuti tahapan Tes Teknikal,”tuturnya.

Demikian pula, terkait peserta dengan nomor tes 3478. “Ada peserta tes dengan nomor tes berbeda dengan nama yang sangat mirip, dan keduanya telah dijadwalkan untuk mengikuti tes di ruangan yang berbeda. Namun, keduanya datang ke ruangan tes yang sama.

Pada saat petugas registrasi menghubungi panitia, pelaksanaan tes akan segera dimulai sehingga diputuskan untuk mengikutkan kedua peserta tersebut ke ruangan tes dengan memberikan nomor tes baru yakni no. 3478 kepada salah seorang peserta menggantikan nomor tes sebelumnya,” paparnya.

Sebagai informasi, ujian dimulai dengan peserta melakukan registrasi dan memperlihatkan KTP dan kartu ujian. Jumlah soal yang dikerjakan peserta yaitu 100 butir soal dengan waktu ujian per gelombang selama dua jam. Tak hanya itu saja, PT Vale mendokumentasikan seluruh tahapan pelaksanaan perekrutan, di antaranya serah terima soal dan penyimpanan soal tes.

Administrative HR Recruitment Analyst, Yuan Saputra Ganna menjelaskan, dari seluruh kandidat yang diundang ikut tes teknikal, sekitar 100-an orang yang tidak hadir. “Sejauh ini proses seleksi berjalan lancar. Kami tetap berkoordinasi dengan sesama panitia dan juga pihak terkait. Sebagian besar peserta tes hadir, hanya beberapa yang tidak datang. Mereka yang tidak hadir otomatis dinyatakan gugur. Kami berupaya seleksi berlangsung transparan dan akuntabel,” ujarnya.

Yuan memaparkan, proses seleksi kali ini adalah seleksi dengan jumlah pelamar terbanyak sepanjang pengalamannya terlibat di perekrutan Vale. “Sejauh ini seleksi biasanya hanya dilangsungkan di Gedung Ontaeluwu. Tahun lalu jumlah pelamar hanya sekitar 800 orang saja. Baru tahun ini yang paling banyak dan paling beragam, karena ada 17 posisi,” paparnya.

Terkait kelulusan peserta di Tes Teknikal, Yuan menuturkan, sistem penilaian dengan menerapkan persentasi nilai tertinggi. “40 persen dari total peserta per posisi. Jadi, kalau misalnya ada posisi yang didaftari oleh 100 orang, maka yang memenuhi syarat cuman 40 peserta, 60 lainnya gugur. Khusus untuk peserta tes posisi Patroli K9, seluruh peserta akan menjalani setiap tahapan tes teknikal, psikotest, dan praktik, karena posisi ini hanya dilamar 7 orang. Pelamar Patroli K9 nantinya akan berlomba untuk masuk 3 besar, dengan total skor ranking tertinggi pada semua tahapan tes yang dilalui,” ungkapnya.

Usai Tes Teknikal, panitia melanjutkan Live Scoring di Gedung Ontaeluwu dan disaksikan oleh masyarakat, panitia dan pihak independen yang terlibat dalam perekrutan pegawai non-staff. Sekedar informasi, hasil penilaian pengumuman nama-nama yang lolos telah dirilis melalui website resmi perusahaan pada link https://vale.com/in/non-staff-2022 pada pukul 11:49 malam, Sabtu (25/02/2023).

Rencananya tahapan psikotes akan diadakan dalam jangka waktu dekat. Yuan berharap, “Semoga semua peserta bisa berbesar hati menerima hasil tes, karena kami telah mengusahakan proses perekrutan setransparan mungkin. Kami ingin mendapatkan talenta terbaik yang kompeten untuk mengisi posisi yang ada” pungkasnya.

Yusri Hamzah, peserta yang melamar posisi Mine Operator 3 Dozer mencurahkan perasaannya usai mengikuti tes. Seconded dari PT Minja Global Mandiri tersebut mengaku lega, karena dapat mengerjakan soal dengan lancar. “Tidak terlalu rumit, lancar-lancar saja. Soal ujian banyak yang familiar, karena saya sudah lebih dari 10 kali daftar di Vale dan saya selalu lulus tes teknikal. Tapi saya biasanya gagal di tahapan tes psikologi, atau tes fisik,” ujarnya.

Pelamar yang sudah bergabung sebagai kontraktor Vale sejak 2005 ini berharap dapat mengalahkan 160 pesaingnya dan masuk dalam 10 besar kuota yang bakal diterima perseroan. Untuk mencapai misinya, Hamzah melakukan persiapan matang, termasuk membenahi kelemahan diri.

Selain Hamzah, pelamar Mine Operator 3 Haul Truck, Restia mengaku juga telah beberapa kali ikut tes teknikal PT Vale. Walau sudah empat kali ikut tes teknikal, kontraktor dari PT Harapan Sejahtera Utama tersebut tetap merasa deg-degan mengerjakan soal.

“Saat mengerjakan soal saya agak tegang dan deg-degan. Tapi saya terbantu dengan hasil belajar materi soal-soal ujian, dan pengalaman ikut tes yang lalu-lalu. Tes kali ini tidak terlalu berat,” ujarnya.

Perempuan yang baru sebulan memulai kariernya sebagai Operator Haul Truck HCOG ini berharap sebelum-sebelumnya saya gagal di tes alat, karena kurang percaya diri saat menjelaskan dan praktik alat di hadapan teman-teman lain. Saya grogi dan deg-degan. Sekarang saya mau lebih semangat dan percaya diri. Semoga saya tidak melakukan kesalahan dan bisa lolos masuk Vale,” tukasnya. (*)


BACA JUGA